Waspadai Upaya Pecah Belah Kelompok Masyarakat
Dengan Pancasila seluruh hajat hidup masyarakat berbeda latar belakang diwadahi untuk hidup dalam kerukunan.
Keragaman Indonesia adalah tanggung jawab besar seluruh anak bangsa untuk menjaga keutuhan.
BPIP: Bangsa Ini Tak Bisa Dipecah Belah Dengan Membenturkan Kelompok Masyarakat!
Berbagai perbedaan tidak menimbulkan perpecahan karena adanya toleransi. Nilai toleransi sangat penting karena terdapat banyak suku, etnis, budaya, agama, dan kepercayaan lokal di Tanah Air.
- Dulu Miskin Tak Punya Rumah, Pria Kediri Ini Sukses Jadi Juragan Tabulampot Pembelinya dari Seluruh Indonesia
- 100 Kata-kata Bijak Kehidupan yang Penuh Makna, Jadi Nasihat dalam Jalani Hidup
- Kisah Enuh Nugraha, Sarjana ITB yang Hidup Menggelandang akibat Ditinggal Pacar
- Berjuang Demi Bertahan Hidup, Ini Kisah Pilu dari Kampung Miskin di Brebes
Tenaga Ahli Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo, menjelaskan toleransi tidak sekedar menghormati perbedaan, tapi sudah menjadi habitualisasi bangsa.
Menurutnya, keragaman adalah tanggung jawab besar bagi seluruh anak bangsa untuk menjaga keutuhannya agar bangsa ini tetap kokoh dan bersatu.
Benny menambahkan bahwa masyarakat diharapkan bisa mengelola berbagai keragaman dan kemajemukan yang ada. Pasalnya, banyak negara telah runtuh dilanda konflik berkepanjangan karena tidak bisa mengelola perbedaan yang ada.
Kehancuran negara-negara yang berkonflik ini biasanya ditandai dengan makin maraknya narasi intoleransi dan radikalisme bertebaran di berbagai media massa dan internet.
"Toleransi harus menjadi cara berpikir dan bernalar semua generasi, memahami bahwa kita hidup saling berdampingan serta bersaudara. Walaupun berbeda agama atau keyakinan, kita tetap ada satu ikatan, yaitu Bhinneka Tunggal Ika."
Romo Benny Susetyo
Tenaga Ahli Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)
Dirinya menerangkan dalam sejarah bangsa selama berabad-abad lalu, prinsip Bhinneka Tunggal Ika itu sudah tumbuh dan menjadi ekosistem bangsa.
Maka dari itu, harus tetap dijaga dari ancaman kepentingan-kepentingan sesaat menggunakan politik sebagai alat itu untuk memecah belah bangsa.
Ia menambahkan berbagai ancaman dan gangguan berupa ideologi transnasional kerap datang dari luar. Hadirnya pemikiran yang anti-keberagaman bukannya tanpa tujuan.
Ideologi transnasional yang menampakkan wajahnya dengan narasi intoleransi membawa misi homogenisasi di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.
Benny mengungkapkan bahwa Indonesia sebagai bangsa yang besar memiliki Pancasila sebagai falsafah kehidupan bernegaranya. Melalui Pancasila, seluruh hajat hidup berbagai kalangan masyarakat yang berbeda latar belakang diwadahi untuk bisa hidup dalam kerukunan dan kebersamaan.
"Sebagai warga negara Indonesia, kita harus memiliki jiwa patriotik, bangga terhadap bangsanya sendiri dengan cara berusaha mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kesehariannya."
Demikian ditambahkan Romo Benny
Perbedaan Seharusnya Tidak Menimbulkan Perpecahan
Syarat utamanya, kata Benny, memastikan setia kepada Pancasila. Karena Pancasila tidak hanya sekadar ideologi hidup yang mengatur persaudaraan, gotong royong, dan kebersamaan, tetapi juga bisa menjadi ideologi praktis dalam keseharian dan pekerjaan.
"Menjiwai Pancasila seharusnya bisa dilihat pada produk regulasi pemerintah yang muaranya akan mengarahkan berbagai lapisan masyarakat untuk hidup dalam satu kesatuan," tandas Romo Benny.