Berjuang Demi Bertahan Hidup, Ini Kisah Pilu dari Kampung Miskin di Brebes
Sehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan harian kecil kadang tak dapat sama sekali
Sehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan hariannya kecil kadang tak dapat sama sekali
Berjuang Demi Bertahan Hidup, Ini Kisah Pilu dari Kampung Miskin di Brebes
Hingga kini, potret kemiskinan masih membelenggu beberapa daerah di Indonesia. Salah satu desa miskin berada di Desa Cipelem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Sekilas, Desa Cipelem tak terlihat berbeda dari desa-desa pada umumnya. Pada tahun 2021 lalu, kanal YouTube Aksi Cepat Tanggap sempat melakukan penelusuran ke desa itu. Saat itu tercatat 80 persen warganya hidup dalam kondisi ekonomi yang tidak layak.
-
Siapa yang hidup di Desa Kroyo sebagai rakyat jelata? Walaupun terlahir dari keluarga ningrat, Ki Ageng Suryomentaram (1892-1962) memilih jalan hidupnya dengan menjadi rakyat jelata. Ia hidup menyendiri dan bertapa di tempat-tempat sepi. Salah satu lokasi yang diyakini menjadi tempat tinggal Ki Ageng Suryomentaram adalah Desa Kroyo, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Di sana, tokoh filsuf tanah Jawa itu hidup sebagai rakyat jelata.
-
Bagaimana Kaltim bantu desa melawan kemiskinan? Salah satunya adalah Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Kaltim sebesar Rp 50 juta yang diberikan kepada 841 desa di seluruh kabupaten.
-
Kenapa petani di DIY miskin? Salah satu golongan masyarakat yang terdampak itu adalah para buruh tani. Mereka menjadi penyumbang angka penduduk miskin di DIY dengan angka pendapatan berkisar Rp600 ribu setiap bulannya.
-
Bagaimana Banyuwangi menangani kemiskinan? Salah satu upayanya tersebut adalah dengan melakukan intervensi kepada warga miskin yang masuk di database UGD Kemiskinan Banyuwangi. Dari data tersebut, warga pra sejahtera yang masih produktif, akan dilibatkan dalam program padat karya yang dicanangkan Pemkab Banyuwangi.
-
Bagaimana Bantul entaskan kemiskinan? 'Jadi kami sudah menekankan bahwa warga yang dimasukkan di pekerjaan padat karya harus yang dengan kriteria pengangguran, setengah pengangguran, maupun warga miskin,' kata Istirul dikutip dari ANTARA.
-
Dimana kampung terpencil itu berada? Dusun Gunung Tengu merupakan sebuah perkampungan mati yang berada di tengah perkebunan kopi, lokasinya berada di Desa Sidoharjo, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.
Penghasilan mereka tidak pernah menentu setiap bulan. Sohirin, salah satu pegawai Desa Cipelem, mengatakan kalau desa tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Apalagi mayoritas warganya merupakan buruh tani. Penghasilan bulanan mereka tak sampai Rp800 ribu sebulan.
“Di sini yang memang punya sawah hanya orang-orang tertentu. Jadi walaupun sawah di sini kelihatan banyak dan luas, tapi sebenarnya sawah itu cuma punya beberapa orang. Maka mereka dari pada nggak makan mending jadi buruh tani,”
kata Sohirin dikutip dari kanal YouTube Aksi Cepat Tanggap.
Sekilas gambaran kemiskinan memang tidak terlihat di Desa Cipelem. Jalanan di sana sudah beraspal. Selain itu rumah di sana sudah terlihat layak huni. Tapi penghasilan yang tak menentu membuat mereka hidup serba sulit, terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Saat masa tanam sama panen, orang-orang di sini bisa kuli. Bayarannya kalau untuk laki-laki Rp60 ribu, itu nggak dikasih makan, kalau perempuan Rp40 ribu, setengah hari,” kata Abdul Latief, salah seorang Ketua RT di Desa Cipelem.
Selain mengandalkan penghasilan sehari-hari, warga Desa Cipelem juga bergantung pada bantuan pemerintah. Selain itu mereka juga mencukupi kebutuhan dengan berhutang sana-sini.
“Misalnya anak saya sedang di Jakarta cari kerja. Untuk sementara pinjem duit dari tetangga atau bos dulu,” tambahnya.
Carsinah, salah seorang warga Desa Cipelem, mengatakan bahwa kalau musim kemarau dia praktis tidak punya pekerjaan. Biasanya mereka kerja kalau musim tanam maupun musim panen.
“Kerja setengah hari dapat Rp35 ribu. Itupun kalau ada. Kalau nggak ada ya di rumah. Kalau nggak ada gini ya makan seadanya. Kalau nggak tempe ya sayur kangkung,” kata Carsinah.