Yang dipuji dan dicaci saat pencarian AirAsia
Pujian terhadap Basarnas mengalir dari dalam dan luar negeri.
Setelah melakukan pencarian selama tiga hari, Basarnas beserta tim berhasil menemukan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 beserta penumpangnya pada Selasa (30/12) pagi. Serpihan pesawat tersebut ditemukan di kawasan Selat Karimata, sekitar 110 mil laut barat daya dari PangkalanBun, Kalimantan Tengah.
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo memastikan penemuan serpihan pesawat dan jenazah di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah adalah milik pesawat AirAsia QZ 8501.
Serpihan benda itu letaknya 10 kilometer (6 mil) dari lokasi pesawat yang terakhir tertangkap oleh radar. Pesawat AirAsia QZ 8501 hilang kontak sejak Minggu (28/12) lalu. Pesawat itu membawa 162 orang.
Atas penemuan tersebut, Basarnas beserta tim yang tergabung mencari mendapat apresiasi. Tidak hanya dari dalam negeri, pujian pun datang dari luar negeri.
Tidak hanya pujian, dalam proses pencarian, ada beberapa pihak yang mendapat cacian. Salah satunya seperti yang dialami tvOne saat menayangkan gambar jasad yang korban yang mengambang di lautan.
Berikut pihak yang dipuji dan dicaci saat pencarian AsiaAsia
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
Dunia puji keberhasilan Basarnas temukan AirAsia QZ8501
Keberhasilan Badan SAR Nasional menemukan serpihan dan jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, kemarin mendapat pujian dari dunia internasional.
Greg Waldron, redaktur FlightGlobal Asia mengatakan, Indonesia memiliki tim SAR yang kemampuannya diakui di antara negara-negara Asia lainnya.
"Indonesia punya banyak pengalaman dengan bencana. Mereka sangat ahli dalam menangani kecelakaan," kata dia, seperti dilansir koran the Wall Street Journal, Selasa (30/12).
CEO AirAsia ucapkan terima kasih kepada Jokowi
CEO AirAsia, Tony Fernandes berterimakasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas perhatiannya terhadap musibah AirAsia QZ 8501. Jokowi hadir di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya, di Sidoarjo Jawa Timur, Selasa (30/12) petang, khusus untuk menemui keluarga korban di Posko Crisis Center AirAsia.
"Saya sangat menghormati dan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memberi perhatian atas peristiwa ini," kata Fernandes dalam keterangan persnya setelah menyambut Presiden Jokowi di Juanda.
Fernandes juga mengatakan secara berulang-ulang, pilot AirAsia QZ 8501, Kapten Irianto adalah pilot handal yang berpengalaman dan sudah terbang lebih dari dua ribu jam terbang.
"Pilot AirAsia memiliki pengalaman terbang lebih dari dua ribu jam," katanya dalam Bahasa Inggris.
SBY puji kinerja Basarnas, TNI/Polri, dan Kemenhub
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan apresiasi terhadap TNI/Polri, Basarnas, Kemenhub dan semua pihak yang telah melakukan pencarian. "Terima kasih & apresiasi kepada TNI/Polri, Basarnas, Kemenhub & segenap masyarakat yang telah bekerja keras dalam proses pencarian pesawat QZ8501."
Untuk diketahui, pencarian hari ketiga AirAsia QZ8501 membuahkan titik terang setelah serpihan pesawat dan sejumlah korban ditemukan di perairan sekitar Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Sampai saat ini, sudah 6 jenazah ditemukan dari lokasi jatuhnya pesawat.
Setelah ditemukan sejumlah serpihan, tim pencari juga menemukan bayangan di dalam perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah yang diduga bentuk pesawat.
CEO AirAsia puji kinerja Basarnas dalam temukan QZ8501
CEO AirAsia Tony Fernandes mendatangi Pangkalanbun, Kalimantan Tengah yang merupakan pusat evakuasi identifikasi para jenazah penumpang AirAsia sebelum diterbangkan ke Surabaya. Di Pangkalanbun, Tony melihat secara langsung proses evakuasi korban QZ8501 yang dilakukan oleh tim gabungan Basarnas, TNI AL dan TNI AU.
Pengalaman kunjungan singkat Tony tersebut dituliskan melalui akun Twitter pribadinya Rabu (31/12) sore. Ia memuji kinerja tim gabungan yang bekerja untuk menemukan serpihan pesawat dan jenazah penumpang AirAsia QZ8501.
"Basarnas dan tentara Indonesia, Angkatan Laut, Polri bekerja dengan sangat transparan dan detail. Saya pikir mereka telah melakukan usaha yang luar biasa."
Washington Post sindir tvOne tayangkan jasad mengambang
Harian terkemuka Amerika Serikat, The Washington Post ikut mengecam penayangan jasad korban AirAsia QZ8501 yang mengambang di atas laut yang ditayangkan tvOne. Akibat tayangan itu, keluarga yang melihat siaran tersebut menjerit histeris hingga pingsan.
"Di bandara, berlokasi sekitar 400 mil tenggara Jakarta, seluruh keluarga menyaksikan tvOne yang memperlihatkan tim pencari berseragam oranye sedang turun dari helikopter. Tanpa peringatan, keluarga menyaksikan tayangan selanjutnya: jenazah mengambang di air. Tanpa pakaian, dan hanya mengenakan pakaian dalam warna hitam," demikian dikutip dari The Washington Post, Rabu (31/12).
Padahal, keluarga dari 162 orang penumpang masih menunggu kabar baik dari proses pencarian pesawat yang hilang. Tayangan itu membuat mereka menangis, bahkan beberapa di antaranya pingsan setelah menyaksikan gambar itu.
Ipar Ani Yudhoyono sebut Jokowi kurang sigap tangani QZ8501
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengapresiasi langkah Wakil Presiden Jusuf Kalla bergerak cepat dalam penanganan pencarian pesawat AirAsia QZ 8501. Pesawat itu hilang sejak Minggu (28/12) lalu.
"Saya melihat bahwa Pak JK sudah improv terus, sehingga itu sesuatu yang cukup baik, pun PM Malaysia sudah sewajarnya karena juga AirAsia ini sentralnya ada di Malaysia, dan ada juga penduduk Malaysia yang terkena musibah. Sehingga, sudah pada selayaknya seperti itu," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/12).
Atas insiden nahas itu, Jusuf Kalla lebih cepat menyampaikan rasa prihatin dan simpatinya dibandingkan Presiden Joko Widodo. JK langsung berkoordinasi dengan Basarnas untuk segera melakukan pencarian dan menemui keluarga penumpang pesawat di Surabaya.
"Memang yang terbaik kalau presiden langsung (mengucapkan turut prihatin) jauh lebih baik. Tapi secara perwakilan pemerintah, saya melihat Pak Jk sudah melaksanakan itu," jelasnya.