Yenny Wahid sebut Ahok politikus bersih lagi banyak omong
Ahok mendapat Gus Dur Award untuk kategori tokoh politik dan pemerintahan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memperoleh Gus Dur Award untuk kategori tokoh politik dan pemerintahan. Pria disapa Ahok ini dinilai menerapkan nilai-nilai Gus Dur, berupa pemimpin yang berani dan tegas.
"Politisi bersih. Ada satu lagi dia banyak omong. Sayangnya dia bukan Gus Dur. Jadi kita harus ingatkan untuk ngerem dikit (ngomong). Inilah dia, Basuki Tjahaja Purnama," kata Yenny Wahid dari Gus Dur Award di Griya Gus Dur, Menteng, Jakarta, Minggu (24/1).
Menurut Yenny, dipilihnya Ahok karena seorang yang tegas dan pemberani dalam menjalankan birokrasi Pemprov DKI. Ahok juga menjunjung tinggi nilai-nilai antikorupsi dan memberikan pelayanan publik lebih baik.
"Dia (Ahok) antikorupsi demi pelayanan publik lebih baik. Tegas dan berani menegakan aturan dan tegas kepada pengusaha yang tamak. Itu kesamaan Gus Dur," kata dia.
Sementara itu, Ahok menyatakan Gus Dur menciptakan plurasime di Indonesia karena bisa menyatukan perbedaan suku, agama dan ras. Ahok lantas menceritakan salah satu kenangannya dengan Gus Dur.
"Waktu saya kampanye dimarahin, ngapain dipilih orang yang enggak bisa baca Alquran. Dengan enteng Gus Dur bilang orang itu menuhankan agamanya," kata Ahok.
"Aku juga bisa syahadat, takut dipecat dari Kristen saja," imbuh dia.
Ahok mengatakan, nilai-nilai Gus Dur harus diperjuangkan agar pejabat dan masyarakat mengenang jasa mantan Presiden RI-4 ini. "Saya kira patut memperjuangkan orang seperti ini (Gus Dur). Banyak yang mirip kayak Gus Mus, tapi kalau mirip total, susah," kata Ahok.
Sementara yang mendapatkan Gus Dur Award kategori tokoh agama KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, sedangkan Sukanto atau Kunto Mendut mendapatkan Gus Dur Award dengan kategori tokoh sosial dan budaya. Keduanya menjalankan nilai-nilai Gus Dur dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga:
Cerita kenangan Ahok terhadap Gus Dur
Melihat sekeliling Griya Gus Dur di Menteng usai diresmikan
Ahok: Jadi Presiden itu enak
Gus Dur buat pesantren jadi pendidikan khas Indonesia
Griya Gus Dur diresmikan, tempat perjuangan kemaslahatan umat
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Mengapa Gus Dur disebut sebagai Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Apa saja yang dilakukan Gus Dur untuk menunjukkan toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Apa yang terjadi saat Atang Sendjaja gugur? Atang yang berada di dalam kabin besi pun terperangkap dan meninggal seketika karena terkena tegangan listrik.
-
Siapa yang disebut Gus Dur sebagai wali? Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali. “Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur