Zulhas soal Anggaran Makan Bergizi Gratis: Ditentukan Ahli, Tiap Daerah Beda
Zulkifli Hasan mengatakan bahwa nilai anggaran program makan bergizi gratis (MBG) per porsi akan disesuaikan dengan kemampuan daerah.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa nilai anggaran program makan bergizi gratis (MBG) per porsi akan disesuaikan dengan kemampuan daerah.
- Digelar Serentak, Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 2 Januari 2025
- Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Habiskan Anggaran Rp800 M Per Hari
- Program Makan Bergizi Gratis Berpotensi Peluang Keran Impor Pangan Terbuka Lebar, Begini Penjelasannya
- Makan Bergizi Gratis Butuh Biaya Besar, Diyakini Bakal Korbankan Anggaran Program Lain
"Program makan bergizi gratis untuk tahun depan anggaran keseluruhannya dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 sudah ditetapkan yaitu sebesar Rp71 triliun," ujar Zulkifli Hasan di Lampung Selatan, Jumat.
Ia mengatakan untuk penetapan anggaran makan bergizi gratis per porsi nantinya akan disesuaikan dengan kemampuan daerah, karena harga bahan pangan serta biaya produksi yang berbeda-beda setiap daerah.
"Sebenarnya yang menentukan harga per porsinya adalah para ahli gizi, sebab beda provinsi beda pula harga, biaya dan sebagainya. Jadi disesuaikan dengan kemampuan daerah seperti apa," katanya.
Dia melanjutkan untuk kelengkapan jenis makanan per porsi pun akan disesuaikan dengan kemampuan daerah.
"Program makan bergizi gratis ini nanti seperti apa akan dirumuskan oleh ahli gizi, yang menentukan harganya juga mereka, kami hanya memberikan saran saja. Yang penting harus mencukupi gizi anak, dimana harus ada telurnya, ikan, dan buah," ucap dia.
Menurut dia, saat ini pemerintah masih terus melaksanakan sosialisasi program makan bergizi gratis tersebut ke berbagai daerah.
"Untuk di Lampung dan berbagai daerah ini dalam tahap sosialisasi terlebih dahulu untuk program makan bergizi gratis," tambahnya.
Tanggapan atas adanya program makan bergizi gratis dikatakan oleh salah seorang siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Lampung Selatan, Ahmad merasa senang.
"Senang karena dapat makan gratis, jadi siang tidak usah jajan di kantin," kata Ahmad.
Ia mengatakan dengan diberikannya makan gratis dirinya pun dapat lebih menghemat uang saku. "Uang jajan yang diberi orang tua untuk jajan bisa di tabung untuk beli yang lainnya," kata dia.
Mendag Zulkifli Hasan dalam kunjungannya ke Kabupaten Lampung Selatan sembari melakukan sosialisasi kebijakan bangga produk dalam negeri bagi siswa-siswi sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan, telah dilakukan pula pembagian makan bergizi di SMK Swadhipa 2 Natar dengan jumlah siswa 1.300 orang, dan di SMAN 1 Natar dengan jumlah 800 siswa.