Program Makan Bergizi Gratis Diklaim Bisa Serap 1,5 Juta Tenaga Kerja, Begini Hitungannya
Dalam satu pelayanan akan dibutuhkan setidaknya 45-46 petugas untuk memasak makanan
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, mengatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program unggulan presiden terpilih Prabowo Subianto berpotensi bisa membuka lapangan kerja baru sebanyak 1,5 juta orang.
Rencananya, nanti akan dibuka 30 ribu pelayanan untuk program MBG tersebut yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam satu unit pelayanan akan ditempatkan 3 pegawai Badan Gizi Nasional, yang tugasnya akan mengakomodir seluruh kebutuhan dalam pelaksanaan program tersebut.
"Pegawai badan gizinya tiga orang per satuan pelayanan artinya ada 90 ribu orang," kata Dadan saat ditemui usai menghadiri BNI Investor Daily Summit 2024, di JCC, Jakarta, Selasa (8/10).
Libatkan Masyarakat Setempat
Nantinya dalam satu pelayanan akan dibutuhkan setidaknya 45-46 petugas untuk memasak makanan. Dengan demikian, berdasarkan perhitungannya, maka akan membuka lapangan pekerjaan baru.
"Di daerah yang masak-masak itu tergantung dari alat masak yang digunakan, kalau alat masaknya tradisional butuh kurang lebih sampai 45-46 orang. Jadi kalau kita asumsi masaknya tradisional maka nanti akan ada peluang kerja baru 1,5 juta (untuk 30 ribu pelayanan)," ujarnya.
"Itu bisa terdiri dari ibu-ibu, bapak-bapak, karena itu pegawai lokal, ibu-ibu, anak-anak remaja, bapak-bapak. Itu tidak termasuk para petani yang memasok (bahan makanan)," tambahnya.
Lebih lanjut, Dadan menyampaikan pembagian makan bergizi gratis akan mulai dijalankan secara menyeluruh pada Januari 2025. Program itu akan dibagikan satu kali sehari kepada anak sekolah dari tingkat PAUD hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Anak PAUD sampai anak kelas 2 SD itu sekolahnya sampai jam 10, jadi makanan harus kami kirim jam 08.00 pagi," pungkasnya.