Zulkifli Hasan: Muhammadiyah dan NU adalah Salah Satu Bapak Kandung Bangsa
Ketua Umum Partai Amanat Nasional yang juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai organisasi Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran penting dalam sejarah bangsa Indonesia
Ketua Umum Partai Amanat Nasional yang juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai organisasi Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran penting dalam sejarah bangsa Indonesia
Hal itu dia ungkapkan saat mengikuti rangkaian kegiatan Pra-perhelatan Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
-
Bagaimana Zulkifli Hasan mendorong perkembangan UMKM? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce."Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak," tambah Zulkifli Hasan.
-
Mengapa Zulkifli Hasan menekankan pentingnya UMKM? Mendag Zulhas menjelaskan sektor UMKM memiliki peran strategis dan besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara. “UMKM menopang masa depan ekonomi Indonesia, kenapa? Karena 64% bisnis di Indonesia berasal dari UMKM, Kuncinya UMKM maju, ekonomi maju.” jelas Zulhas.
-
Mengapa Zulhas berusaha memperkuat persatuan antara NU dan Muhammadiyah? "Beda partai, tapi harmoni persatuan itu penting. Itu terus saya lakukan selama hampir 2 tahun, terutama mempersatukan, duduk bareng. Mempersatukan artinya bukan sama ya, mendudukkan bareng NU dan Muhammadiyah sudah 2 tahun. Alhamdulilah ini Ketum PBNU Gus Yahya datang,"
-
Siapa saja yang Zulhas ajak duduk bareng untuk menyatukan NU dan Muhammadiyah? "Saya berusaha mendudukkan NU dan Muhammadiyah mulai dari Kabupaten Lampung, lalu ke tempat lain terus menerus. Dulu di Surabaya juga pernah dipimpin Muhammadiyah dalam satu forum duduk bareng (dengan NU),"
-
Kapan KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Nasional? Pada 6 November 1972, KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 064/TK/Tahun 1972.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
"Muhammadiyah itu lahir tahun 1912, jauh sebelum Indonesia itu sendiri merdeka. Jadi kalau kita tilik kembali, Muhammadiyah adalah salah satu bapak kandung bangsa bersama Nahdlatul Ulama, beserta organisasi lainnya. Oleh karena itu, kalau Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama terus berkembang dan kuat maka kita yakin bangsa ini akan maju terus menuju Indonesia yang damai, kokoh dan maju," kata Zulkifli Hasan di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Minggu (11/9).
Zulhas begitu ia disapa juga memberikan selamat dan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah mendukung berbagai program Gebyar Muktamar Muhammadiyah 'Aisyiyah ke-48, termasuk dalam kegiatan jalan sehat serentak se-Jawa Tengah.
"Saya berterima kasih kepada Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di Jawa Tengah yang sudah memfasilitasi dan mendukung penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ke-48. Apalagi antusias warga Jawa Tengah yang sangat semarak, tadi saya dapat kabar kurang lebih 48.500 Ribu Warga Jateng Ikuti Jalan Sehat ini," tegasnya.
Sementara itu, Ganjar mendukung dan menyebut bahwa Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ke 48 perlu difasilitasi dengan baik.
"Persiapannya (Muktamar) sudah cukup matang. Pak Tafsir sudah laporan terus dengan saya. Kemudian Pak Wali Kota juga selalu melaporkan persiapannya kepada saya. Kurang lebih dua juta warga Muhammadiyah akan hadir di Solo," ucap Ganjar.
Baca juga:
Beri Kepastian Hukum, Wamen Raja Juli Serahkan Sertifikat Aset Muhammadiyah
Serahkan ke Penegak Hukum, Ini Kata Ketua Muhammadiyah Terkait Kasus Gontor
Penganiayaan Santri Gontor, Haedar Nashir: Jangan Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga
Muhadjir Effendy: Ponpes Muhammadiyah harus Kreatif dan Punya Pikiran Segar
Bertemu Gibran, Panitia Pinjam Stadion Manahan untuk Pembukaan Muktamar Muhammadiyah