Zuraida Janjikan Umrah untuk Eksekutor Hakim Jamaluddin
Saat itu Reza disebutkan sempat mempertanyakan keseriusan Zuraida. Perempuan itu pun mengiyakan. Bahkan dia menyatakan akan menikah dengan Jefri.
Tersangka Zuraida Hanum (41), istri hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Jamaluddin (51), menawarkan Rp 100 juta kepada Reza Fahlevi (29) yang akan membunuh suaminya. Ada pula tawaran umrah bersama jika pekerjaan itu selesai.
Tawaran itu terungkap pada adegan ke-3 hingga ke-6 rekonstruksi perencanaan pembunuhan Jamaluddin yan digelar di The Coffee Town, Jalan Ngumban Surbakti, Medan, Senin (13/1). Ketiga tersangka, Zuraida, Reza dan abangnya Jefri Pratama (42) duduk di sana pada Senin (25/11/2019).
-
Apa putusan yang diberikan majelis hakim dalam sidang praperadilan Pegi Setiawan? Mengadili, mengabulkan praperadilan atas pemohon atas nama Pegi Setiawan dan dinyatakan tidak sah dan dibatalkan demi hukum," kata Hakim tunggal Eman Sulaeman saat membacakan putusan di PN Bandung, Senin (8/07).
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz alias Gus Kikin menilai penunjukannya menjadi Pj Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur sebagai hal yang biasa, yakni mengisi jabatan kosong.
-
Apa yang dijamin Heru Budi terkait TK Gudang Peluru? "Enggak ada. Dari awal enggak ada niatan itu (gusur)," kata Heru Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, memastikan tidak bakal menggusur Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan karena aktivitas revitalisasi taman di kawasan tersebut.
-
Apa yang diputuskan Hakim Eman Sulaeman dalam sidang praperadilan Pegi Setiawan? Hakim menyatakan proses penetapan Pegi Setiawan sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat tidak sah.
-
Siapa Teuku Muhammad Hasan? Lalu, siapakah Teuku Muhammad Hasan ini? beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pegiat di bidang agama dan pendidikan. Ia juga banyak memberikan masukan untuk generasi muda Aceh saat itu dengan menghimpun dana belajar atau beasiswa untuk mereka.
Di tempat itu, Jefri menyampaikan pada Reza bahwa Zuraida ada masalah dengan suaminya, Jamaluddin. Ucapan pria berstatus duda itu dibacakan petugas kepolisian.
"Suaminya selama ini suka main perempuan, suka marah-marah sama keluarga Kak (Zuraida) Hanum, dan suaminya merendahkan keluarga Kak Hanum. Kak Hanum tidak bisa bercerai dengan suaminya di pengadilan. Dia mau suaminya dibunuh," kata petugas membacakan ucapan Jefri.
Saat itu Reza disebutkan sempat mempertanyakan keseriusan Zuraida. Perempuan itu pun mengiyakan. Bahkan dia menyatakan akan menikah dengan Jefri.
Salah Paham soal Bayaran atas Pembunuhan Jamaluddin
Polisi menyatakan Zuraida menjanjikan akan memberi Reza Rp100 juta setelah pembunuhan selesai. Mereka juga akan umrah bertiga. Zuraida, Jefri, dan Reza.
Namun ada beda pemahaman antara Zuraida dan Jefri soal uang dan umrah yang dijanjikan. "Maksud saya Rp100 juta ini untuk umrah berempat bersama ibunya (Reza). Saya tidak ada janjikan uang Rp100 juta, tapi untuk biaya umrah. Saya sampaikan," ucap Zuraida.
Sementara Jefri mengatakan uang Rp100 juta itu tidak termasuk umrah. Yang saya tahu Hanum (rencananya) memberikan uang kepada adik saya Rp100 juta, lain dari pada umrah. Umrah itu kami bertiga, saya Hanum dan adik saya. Karena adik saya Reza tidak mau, digantikan sama mamaknya. Jadi Rp100 juta plus umrah," ucap Jefri.
Zuraida kemudian menyampaikan rencananya dalam pembunuhan itu. Dia menyatakan akan menjemput Jefri dan Reza di depan Pasar Johor selepas Magrib. Keduanya akan dibawa ke rumah dan dinaikkan ke loteng di lantai tiga. Pukul satu keduanya akan di-miss-call untuk melakukan eksekusi.
Zuraida mengatakan pintu kamar tidak akan dikuncinya. Kain untuk membekap pun bakal dia siapkan di atas pinggir tempat tidur.
Tugas pun dibagi. Ada yang membekap dan memegangi tangan. Zuraida rencananya akan menahan laki korban. Mereka berencana membuat kematian itu seakan-akan akibat serangan jantung.
Rekonstruksi itu kemudian dilanjutkan dengan adegan Zuraida menyerahkan Rp2 juta kepada Reza. Uang itu untuk membeli perlengkapan seperti baju kaus, sarung tangan dan sepatu di Pasar Melati.
Adegan selanjutnya berlanjut ke pasar itu. Dari sana rekonstruksi rencananya berlanjut ke Perumahan Mercy Medan Johor.
(mdk/ded)