10 WNI disandera, Ketua DPR sebut RI punya pengalaman operasi Woyla
Akom meyakini bila aparat kepolisian dan TNI dapat mengambil langkah yang tepat untuk menangani persoalan ini.
Ketua DPR Ade Komarudin turut angkat bicara soal sepuluh WNI awak kapal Pandhu Brahma 12 yang disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Filipina. Kata dia, Indonesia sudah memiliki banyak pengalaman di dalam menangani penyanderaan.
"Indonesia punya pengalaman soal ini, pastinya pernah dulu operasi Woyla," kata Ade Komaudin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/3).
Akom atau biasa disapa itu meyakini bila aparat kepolisian dan TNI dapat mengambil langkah yang tepat untuk menangani persoalan ini. "Saya yakin dan percaya pada pengamanan di negara ini bisa melakukn yang terbaik, dan kita jangan pernah kompromi," tegasnya.
Garuda Indonesia Penerbangan 206 atau juga dikenal dengan sebutan Peristiwa Woyla adalah sebuah penerbangan maskapai Garuda Indonesia dari pelabuhan udara sipil Talangbetutu, Palembang ke Bandara Polonia, Medan yang mengalami insiden pembajakan pesawat pada 28 Maret 1981. Pesawat ini dibajak oleh lima orang teroris yang dipimpin Imran bin Muhammad Zein, dan mengidentifikasi diri sebagai anggota kelompok Islam ekstremis.
Dalam penerbangan, pesawat tersebut tiba-tiba dibajak oleh lima orang teroris Komando Jihad yang menyamar sebagai penumpang. Setelah mendarat sementara untuk mengisi bahan bakar di Bandara Penang, Malaysia, akhirnya pesawat tersebut terbang dan mengalami drama puncaknya di Bandara Don Mueang di Bangkok, Muang Thai tanggal 31 Maret.
Para teroris mengaku berasal dari kelompok Islam ekstremis bernama Komando Jihad. Pada saat terjadinya peristiwa ini, pasukan komando Indonesia belum memiliki pengalaman dalam menangani peristiwa terorisme pembajakan pesawat. Kelompok khusus militer Indonesia yang baru dibentuk saat itu, Kopassandha (Nama satuan Kopassus saat itu), meminjam sebuah pesawat DC-9 untuk mempelajari situasi. Kopassandha pun berhasil membebaskan sandera meski ada prajurit tewas. Beberapa penyandera juga tewas dalam insiden itu.