2 Politikus senior ini merasa senasib dengan Anas
Sejarah membuktikan, kendati pernah tersangkut kasus hukum, Fatwa dan Akbar bisa bangkit lagi dalam karier politiknya.
Publik mengakui Anas Urbaningrum memiliki jaringan politik yang terbangun luas dan erat. Itu sebabnya, banyak tokoh, mayoritas mantan aktivis HMI yang datang ke rumah Anas, setelah penetapan tersangka oleh KPK.
Di antara sekian tamu, terdapat dua politisi senior yang mengaku nasibnya mirip Anas. Keduanya adalah AM Fatwa dan Akbar Tandjung.
Sejarah membuktikan, kendati pernah tersangkut kasus hukum, Fatwa dan Akbar bisa bangkit lagi dalam karier politiknya. Itu pula yang mereka sampaikan kepada Anas. Bahkan, Fatwa tak segan memberi Anas sangu penting yaitu buku tentang pengalaman di penjara Cipinang.
Fatwa menilai, nasib Anas mirip dengan kisahnya dahulu. Dia menyebut Anas telah terzalimi oleh partainya sendiri.
"Ini kan nyatanya begitu, seorang ketum partai penguasa tergulingkan. Wah ini nggak usah dijelaskan lagi saya rasa," terangnya usai bertemu Anas di Jakarta, Rabu (27/2).
Fatwa mengatakan, banyak hal yang mereka diskusikan, salah satunya soal situasi politik di Republik Indonesia yang mulai terlihat tidak sehat lagi. Menurutnya kondisi politik saat ini tidak jauh berbeda dengan situasi politik di zaman Orde Baru.
"Jadi kita ngobrol santai saja, sekarang kan menghadapi tahun politik. Saya masih aktif di politik sekarang ini, sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Sedangkan Mas Anas tidak bisa aktif lagi karena kondisi tersangka. Saya pernah mengalami di zaman Orde Baru sekian lama saya terzalimi, nampaknya sekarang ini gantian," kata AM Fatwa.
Setelah masuk penjara, karier Fatwa sebagai politisi kembali terbangun di Partai Amanat Nasional. Dia sempat menduduki posisi wakil ketua DPR, pada era Ketua DPR Akbar Tandjung. Sekarang, Fatwa yang ditahan karena kasus Tanjung Priok itu menjabat sebagai anggota DPD.
Sama seperti Fatwa, Akbar Tandjung juga memberi Anas kalimat-kalimat penyemangat.
"Dalam kehidupan anda dibunuh sekali mati, tapi dalam politik dibunuh beberapa kali pun akan bisa bangkit kembali. Saya pun pernah mengalami itu dan kembali sekarang saya bisa menjadi ketua dewan pertimbangan Partai Golkar," ujar Akbar di Jakarta Timur, Sabtu (23/2).
Akbar mengatakan sekitar enam tahun lalu orang menganggap dirinya sudah habis. "Bahkan ada rekan saya mengatakan bahwa saya akan bunuh anda secara politik atau mati secara politik. Dan memang saat itu saya mati secara politik karena Golkar di Bali. Tapi Alhamdulillah saya muncul menjadi dewan pertimbangan jadi artinya dalam politik saya muncul lagi, jadi hal yang sama bisa saja terjadi terhadap saudara Anas," kata Akbar.
Yang jadi pertanyaan, akankah nasib Anas akan sama dengan kedua seniornya nanti, kembali berjaya setelah terpuruk oleh kasus hukum? Waktu yang akan menjawab.
-
Apa yang menjadi rencana Anas Urbaningrum dalam waktu dekat? Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum berseloroh saat ditanyai peluang atau rencana silahturahmi ke Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia belum belum merencanakan pertemuan dengan SBY dalam waktu dekat.
-
Apa pendapat Anas Urbaningrum mengenai penjegalan Capres? Anas mengaku sudah mengikuti proses Pilpres 2024 sejak dalam penjara. Anas mengaku telah mengamati hal tersebut sejak mendekam di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat hingga bebas dan kembali ke masyarakat. "Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada," kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
-
Siapa yang menurut Anas Urbaningrum terjegal dalam proses pencalonan Capres? "Kalau terjegal karena tidak mampu melahirkan koalisi yang cukup, bukan penjegalan namanya," ucap Anas.
-
Siapa yang akan menemani Anas Urbaningrum makan bakso? "Saya sama pak Pasek sedang merencanakan makan bakso Sukowati," Anas Urbaningrum Gede Pasek yang berdiri di sebelah Anas berujar bahwa bakso Sukowati berlokasi di Cikeas, Bogor.
-
Kenapa Anas Urbaningrum menganggap isu penjegalan capres saat ini tidak tepat? Terlebih, lanjut Anas koalisi antar partai politik (parpol) peserta pemilihan umum (Pemilu) 2024 belum terbentuk secara utuh. Dia menyebut, pasangan capres-cawapres pun belum didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Kan belum ada yang betul-betul jadi, semuanya masih berproses. Bacapres A misalnya masih berproses koalisinnya, Bacapres B juga masih berproses, Bacapres C juga begitu," terang Anas.
-
Siapa yang Anies Baswedan temui di UGM? Masa Depan Demokrasi di Tangan Anak Muda Pada Senin (9/9) Anies hadir di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pembicara dalam acara bertajuk "Demokrasi Dalam Genggaman, Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital".
Baca juga:
Empat pembelot Anas Urbaningrum
Anas-Ibas, dulu mesra sekarang panas
Ketika Demokrat 'main api' dengan Prabowo dan Ical
5 Panglima Anas Urbaningrum di daerah
Siapa tamu istimewa Anas?