27 Kader Hanura Pindah ke Partai NasDem
Selain 27 kader Hanura, politisi senior dan tokoh masyarakat juga ikut bergabung ke partai politik besutan Surya Paloh itu.
Sebanyak 27 kader Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 'bedol desa' atau pindah ke Partai NasDem, salah satunya mantan ketua DPD Hanura DKI Jakarta Mohammad (Ongen) Sangaji.
Seremoni penyematan jaket kepada kader baru NasDem itu dilakukan Gubernur ABN, IGK Manila, dan Bendahara Umum DPP NasDem, Ahmad Sahroni, di sela-sela Pembukaan Rapat Konsolidasi Pemenangan Pemilu Jawa I (Banten dan DKI Jakarta), di Kampus Akademi Bela Negara (ABN), Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (3/12).
-
Bagaimana cara Partai NasDem memperjuangkan penolakan penunjukan Gubernur Jakarta? Taufik menekankan, Partai NasDem tetap mendorong adanya pemilihan umum kepala daerah di Jakarta. Selain itu, NasDem juga ingin adanya pemilihan wali kota dan anggota DPRD tingkat kota madya di wilayah Jakarta. "Kita menginginkan ada pilkada di tingkat provinsi dan kota madya. DPRD juga ada DPRD kota dan DPRD provinsi. Itu yang terus akan kita perjuangkan pada saat pembahasan tingkat I di Komisi II DPR bersama dengan pemerintah," tegas Taufik.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa Partai NasDem menolak Gubernur Jakarta ditunjuk langsung oleh Presiden? Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden. Diketahui, mekanisme itu termuat dalam Pasal 10 RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang tengah dibahas DPR. "Benar kami menolak gubernur Jakarta ditunjuk langsung oleh presiden," kata Taufik Basari, dalam keterangannya, Kamis (7/12).Taufik menekankan, Partai NasDem tetap mendorong adanya pemilihan umum kepala daerah di Jakarta.
Selain Ongen, ada beberapa kader Partai Hanura yang ikut bergabung ke NasDem, antara lain, mantan Ketua DPC Hanura, Abdul Canter Sangaji, mantan Wakil Bendahara Umum DPP Hanura, Tavina Pahlawan, mantan Ketua Dewan Penasihat DPD Hanura, Sugianto, dan mantan Ketua Bapilu Hanura DKI, Melvin Rompies.
Selain 27 kader Hanura, politisi senior dan tokoh masyarakat juga ikut bergabung ke partai politik besutan Surya Paloh itu.
Di antaranya mantan Ketua DPRD provinsi Banten dari Partai Demokrat, Aeng Haerudin, mantan Kepala BIN Maluku, Eden Gunawan, Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia Kabupaten Serang, H Santibi, Ketua Perkumpulan Uang Banten Kabupaten Pandeglang, Wawan Ridwan.
Kemudian, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Provinsi Banten, H Adang, Ketua Asosiasi Perguruan Pencak Silat dan Seni Budaya Tradisional Banten Indonesia Kabupaten Serang, H Ahmad Suwandi, dan mantan Kepala Polda Banten, Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Zulkarnain.
Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa I Partai NasDem, A Effendy Choirie, mengatakan, akhir-akhir ini banyak sekali tokoh dari berbagai latar belakang mulai dari aktivis hingga sederet tokoh partai lain memilih hijrah dan gabung ke Partai NasDem.
"Ini ada kawan-kawan dari partai lain itu hijrah ke NasDem. Kita bersyukur kepada Allah, Partai NasDem sekarang ibarat gadis yang cantik dan menarik siapapun ingin ke sini," kata dia.
Ia mengatakan, sederet tokoh besar tersebut juga banyak yang membawa gerbong dan loyalisnya ke Partai NasDem, yang menurut dia menjadi cermin kebersamaan untuk sama-sama membangun Indonesia.
"Ini kita bersyukur karena akan memperkuat barisan NasDem akan makin membuat semangat kita untuk konsolidasi dan memenangkan Pemilu 2024," katanya.
Ia bersama keluarga besar Partai NasDem pun menyambut baik para tokoh yang memilih hijrah ke Partai NasDem dan berharap dengan bergabungnya kader baru itu dapat meningkatkan kinerja NasDem untuk terus hadir di tiap sendi kehidupan masyarakat.
"Selamat bergabung dengan arus besar gerakan restorasi Indonesia," kata dia.
Baca juga:
Hanura Jabar Dukung Ridwan Kamil Jadi Capres 2024
Tinggalkan Hanura, Gede Pasek Jadi Ketua Umum PKN
Tinggalkan Hanura, Gede Pasek Ingin Mengembangkan Ide Politik di Tempat Lebih Nyaman
Hanura Sebut Gede Pasek Mundur karena Ingin Mendirikan Partai Baru
Gede Pasek Mundur dari Posisi Sekjen dan Tinggalkan Partai Hanura
Golkar Dinilai Punya Modal untuk Jadi Pelopor Koalisi Benang Kuning di 2024