4 Gebrakan Demokrat setelah SBY lantik pengurus baru
Agenda besar yang sedang akan dihadapi Demokrat adalah mengincar kemenangan di pilkada serentak Desember mendatang.
Partai Demokrat resmi memiliki susunan pengurus baru periode 2015-2020. Sabtu (4/7), Ketua Umum Demokrat hasil Kongres IV yang digelar di Surabaya awal Mei lalu, Susilo Bambang Yudhoyono melantik puluhan pengurus dewan pimpinan pusat.
Dalam jajaran kepengurusan, SBY selain menjadi ketua umum, juga menjadi ketua majelis tinggi partai. Sedangkan Dewan Pembina diketuai EE Mangindaan dan Dewan Kehormatan Partai Demokrat dipimpin Amir Syamsudin. Posisi sekretaris jenderal diisi oleh Hinja Pandjaitan.
Putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono menempati posisi baru yang cukup strategis sebagai ketua Komisi Pemenangan Pemilu. Di tangan Ibaslah strategi pemenangan pemilu partai Demokrat disandarkan.
Selebihnya, muka-muka lama masih menghiasi jajaran pengurus DPP baik di tingkat wakil ketua umum hingga wakil sekjen. Yang menarik, nama mantan sekjen Demokrat dan juga ketua DPR Marzuki Alie tidak ada dalam susunan pengurus.
Dalam pidato politiknya usai pelantikan, SBY mewanti-wanti kadernya untuk bersiap menghadapi agenda politik besar di akhir tahun yakni pilkada serentak yang akan digelar di 200 lebih daerah. SBY menargetkan Demokrat memenangkan 30 persen. Pilkada serentak akan menjadi tolak ukur bagaimana kiprah Demokrat di pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019.
Apa saja gebrakan yang akan dilakukan SBY dan pengurus Partai Demokrat yang baru? Berikut rangkumannya:
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana cara Partai NasDem memperjuangkan penolakan penunjukan Gubernur Jakarta? Taufik menekankan, Partai NasDem tetap mendorong adanya pemilihan umum kepala daerah di Jakarta. Selain itu, NasDem juga ingin adanya pemilihan wali kota dan anggota DPRD tingkat kota madya di wilayah Jakarta. "Kita menginginkan ada pilkada di tingkat provinsi dan kota madya. DPRD juga ada DPRD kota dan DPRD provinsi. Itu yang terus akan kita perjuangkan pada saat pembahasan tingkat I di Komisi II DPR bersama dengan pemerintah," tegas Taufik.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat akan diadakan? Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September
-
Siapa yang akan memimpin pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat? "ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum.
Demokrat akan buat IPD, sekolah khusus kader
Partai Demokrat bakal membuat sekolah untuk mendidik para kader-kader di daerah agar lebih berkualitas. Sekolah tersebut nantinya akan mendidik sekitar 5.000 orang kader secara bergantian, dengan jangka waktu pendidikan bervariasi.
"Kami akan melakukan 5.000 kader lewat Institut Pembangunan dan Demokrasi atau IPD, kita suka sebut Institut Partai Demokrat. Ada yang tiga minggu dan lima minggu," kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, di JCC, Sabtu (4/7).
Nantinya, melalui IPD, diharapkan muncul kader-kader berkualitas seperti Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Gubernur Nusa Tenggara Barat, M Zainul Majdi. "Pakde Karwo dan Gubernur NTB itu kader-kader terbaik Partai Demokrat," jelas Hinca.
Nantinya, sekolah tersebut akan dibentuk layaknya Lemhanas bagi kader Partai Demokrat. Sekolah tersebut khusus untuk kader Partai Demokrat. "Kader-kader dari daerah yang direkomendasikan DPC ke DPD," tutup Hinca.
Ibas jadi ketua pemenangan pemilu
Dalam susunan kepengurusan DPP Demokrat 2015-2020, Edhie Baskoro menempati posisi strategis yang baru yakni Ketua Komisi Pemenangan Pemilu. Ibas akan bertanggung jawab dalam menyusun strategi memenangkan para calon kepala daerah dalam pilkada serentak di akhir tahun.
Ibas mengatakan bahwa partainya siap menyambut perhelatan pilkada serentak pada 9 Desember nanti. Termasuk strategi pemenangan sudah disiapkan oleh Demokrat.
Hanya saja, Ibas menerangkan, bahwa calon kepala daerah yang ingin maju di pilkada harus menyiapkan logistik dan biaya kampanye sendiri. Demokrat hanya menyiapkan strategi pemenangan saja.
"Logistik dan biaya kampanye serahkan pada kandidat sendiri. Kami hanya atur strategi," kata Ibas di Rapimnas Demokrat, JCC, Jakarta, Sabtu (4/7).
Ibas menjelaskan, soal siapa yang berhak maju mencalonkan diri di pilkada itu nantinya akan dipilih oleh mahkamah tinggi partai. Ketua Umum Demokrat dan Sekjen pun bakal memberikan pertimbangan akan hal itu.
Incar kemenangan sebanyak mungkin di pilkada
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menekankan pentingnya Partai Demokrat memenangkan Pilkada 2015. SBY mematok sebanyak mungkin suara yang diperoleh Partai Demokrat dalam pilkada serentak akhir tahun ini.
Menurut SBY, perolehan suara pilkada merupakan titik awal posisi Partai Demokrat menuju pemilihan berikutnya yakni Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres).
"Memenangkan sebanyak mungkin pilkada, itu di satu sisi merupakan tujuan, agar semakin banyak kader demokrat menjadi gubernur atau wakil, wali kota atau wakil, bupati atau wakil. Tapi itu juga menjadi sarana menuju tujuan satu lagi yaitu memenangkan Presiden dan Wakil Presiden juga Pemilu Legislatif," kata SBY di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/7).
SBY menambahkan, menurut pengamatannya, partai politik yang memenangkan pilkada akan diuntungkan saat perhelatan pileg dan pilpres.
"Terus terang, bupati dan wali kota itu merupakan garis depan, itu nyata. Kenapa? Karena secara bertahun-tahun dia berkomunikasi dengan rakyat melalui program-programnya. Maka dari itu kita harus kuat, all out, itu sangat penting," jelas SBY.
SBY melanjutkan, dalam pemilu langsung, sosok calon kepala daerah memegang peranan penting untuk meraih suara rakyat. Sosok tersebutlah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. "Dalam pemilihan secara langsung yang paling penting itu calonnya sendiri," tutur SBY.
Demi menang pilkada, koalisi dengan KIH dan KMP
Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyatakan, dalam Pilkada serentak akhir tahun ini, Partai Demokrat terbuka untuk berkoalisi dengan partai pendukung Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Demikian juga dengan partai pendukung Koalisi Merah Putih (KMP). Syaratnya, partai-partai tersebut sepaham dengan Partai Demokrat.
"Kami bisa berkoalisi dengan KIH dan KMP, jika ada tokoh lain yang sepaham dan sejalan dengan Partai Demokrat kita dukung," tutur Ruhut di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/7).
Hal senada disampaikan Wasekjen Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsudin. Peluang kerja sama dengan partai pendukung KIH dan KMP menurutnya sangat dibutuhkan. Terutama di daerah-daerah yang belum menjadi kantong-kantong suara Partai Demokrat.
"Prinsipnya kami terbuka dengan KIH dan KMP. Apalagi itu di daerah yang belum cukupi untuk dukungan kantong suara kami. Terbuka kita. Tapi, kalau untuk daerah yang punya dukungan suara, kami percaya diri siap buat mengajukan calon," ungkapnya.
Didi memaparkan, Partai Demokrat memiliki banyak daerah yang dianggap sudah menjadi kantong suara partai berlambang bintang mercy tersebut.
"Bisa untuk di beberapa daerah Sumatera dan Jawa. Banyak, kami ini kan merata ya. Kami percaya diri ya," tutupnya.