4 Pesan penting dari tokoh-tokoh agama jelang Pilpres
Saling serang antar kubu capres mulai terdengar. Hal ini tentu memicu perpecahan jika tidak bisa diredam.
Menjelang pemilihan presiden (Pilpres) situasi politik Indonesia mulai memanas. Saling serang antar kubu capres mulai terdengar. Hal ini tentu memicu perpecahan jika tidak bisa diredam.
Oleh karena itu beberapa tokoh agama memberikan pesan jelang pertarungan Pilpres. Berikut pesan dari tokoh-tokoh tersebut.
-
Siapa Imad Aqil? Kelompok Hamas mempunyai sosok pejuang yang menjadi inspirasi mereka dalam melawan pasukan Israel. Imad Aqil, salah satu pejuang Hamas yang namanya dikenal di Palestina.
-
Siapa yang menunjuk Wapres Ma'ruf sebagai Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Siapa saja yang hadir di acara peringatan Hari Jamu Nasional bersama Sido Muncul? Acara ini turut dihadiri Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya Balai Besar POM Semarang Woro Puji Hastuti, Direktur Eksekutif GP Jamu Jawa Tengah Stefanus Handoyo, dan Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.
-
Dimana pertemuan antara Sido Muncul dan Kemenkop UKM berlangsung? Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengunjungi pabrik PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, TBK di Bergas, Kabupaten Semarang pada Selasa (8/8/2023).
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
Pesan Maruf Amin
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Ma'ruf Amin berpesan agar semua pihak menjaga situasi agar Pemilu 2019 berjalan aman dan lancar. Dia juga menyampaikan bagi umat Islam di Indonesia, khususnya warga NU jangan terprovokasi dengan isu SARA atau yang dapat memecah belah bangsa Indonesia.
"Kita jangan mau, terprovokasi dengan isu-isu SARA, yang bisa membuat umat saling bermusuhan, atau membuat umat bermusuhan dengan pemerintah dan memecah ulama dengan pemerintah," tuturnya.
Said Aqil
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj berpesan kepada capres Prabowo agar agama tidak dijadikan alat politik pada Pilpres mendatang. Menurut Said Aqil, apapun alasannya, agama tidak boleh dijadikan komoditas politik untuk kepentingan golongan tertentu.
"Apapun alasannya, agama tidak boleh menjadi alat politik, betapa naif, betapa konyol apa ya nila-nilai universal, nilai illahiah," katanya, di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (16/7/).
Pesan Aa Gym
Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym berpesan kepada semua pihak agar ulama tidak dijadikan alat untuk mendongkrak elektabilitas para calon pemimpin negara. Menurutnya, ulama adalah bagian dari kehidupan nyata bernegara dan sejarah.
"Dan yang penting ulama ini jangan dipakai mendorong mobil, ketika mobil maju ketinggalan ulamanya. Ini saya tidak setuju jika ulama dipakai untuk ngedorong terpilihnya seseorang tapi udah kepilih lewat. Makanya jangan nyari ulama yang cuma bisa ngedorong tapi ulama yang bisa nyetir di dalam. Jangan salah nyari ulamanya di dalam itu membantu supirnya," katanya dalam acara ILC, Selasa (7/8).
Haedar Natsir
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Natsir berpesan supaya masjid tidak dijadikan pusat politik praktis. Masjid memang sebuah wahana yang dapat menampung semua orang dengan keragamannya masing-masing. Namun Muhammadiyah dengan tegas menyatakan jika masjid bukan pusat untuk berpolitik.
"Muhammadiyah paling depan, sejak dulu untuk mengajak masyarakat tidak menjadikan masjid sebagai pusat politik praktis dan politisasi," kata Haedar di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (5/7).
Â
(mdk/has)