5 Hari Jelang Pilkada Kasus Covid Memburuk, PKB Minta Prokes Diperketat
Jazilul yakin pelaksanaan Pilkada nanti akan aman. Pemerintah, kata dia, sudah melakukan persiapan agar pemungutan suara nanti lancar.
Jelang 5 hari Pilkada akan digelar pada 9 Desember nanti, kasus Covid-19 di tanah air justru memburuk. Rekor terbaru, pada hari Kamis (3/12) kemarin sebesar 8.369 orang telah terpapar corona. Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid ingin Pilkada tetap dilaksanakan meski kasus corona tinggi. Asalkan, pelaksanaan Pilkada dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Jangan ditunda (Pilkada). Tetapi prokes lebih diperketat, agar keselamatan warga tetap terjaga dan pilkada tetap berlangsung aman dan tertib," katanya, Jumat (4/12).
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
Jazilul yakin pelaksanaan Pilkada nanti akan aman. Pemerintah, kata dia, sudah melakukan persiapan agar pemungutan suara nanti lancar.
"Setahu saya, hampir semua tahapan sudah dilewati dan hari pelaksanaannya sudah dipersiapkan," ucapnya.
Wakil Ketua MPR ini berpesan kepada peserta maupun masyarakat yang menggunakan hak suara melaksanakan protokol kesehatan dengan baik. Dia tidak ingin ada klaster baru di Pilkada.
"Kita semua wajib menjaga agar pelaksanaan Pilkada tidak memunculkan cluster baru," pungkasnya
Diberitakan, dari data yang dihimpun Kementerian Kesehatan, pada awal Desember 2020 hari Selasa (1/12) kasus positif corona di tanah air sebanyak 5.092.
Angka positif Covid-19 tersebut kembali meningkat pada Rabu (2/12) menjadi 5.533 menjadi kasus. Rekor terbaru pada hari Kamis (3/12) kemarin sebesar 8.369 orang terpapar virus asal Wuhan, China tersebut.
Menurut Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmoto, meningkatnya penambahan kasus menandakan bahwa masyarakat kian mengabaikan protokol kesehatan. Kelalaian ini pun berdampak sangat fatal.
Wiku meminta masyarakat untuk kembali menerapkan disiplin protokol kesehatan. Ia mewanti-wanti agar jangan sampai penambahan kasus harian Covid-19 semakin tak terkendali.
"Jangan menunggu kasus harian semakin tidak terkendali untuk dapat disiplin terhadap diri sendiri. Target ini tidak akan menjadi sulit jika semua orang sadar betul bahwa kita tidak sedang dalam keadaan yang baik-baik saja," ujarnya.
Baca juga:
Kasus Covid-19 Meningkat, Pilkada Serentak 2020 Lanjut Terus
Pemprov Sumut Gelar Doa Bersama Jelang Pilkada, Libatkan Siswa SD dan SMP Via Daring
3 Paslon Lebih Banyak Bicara Konsep, Debat Kedua Pilkada Tangsel Dinilai Minim Data
5 Hari Jelang Pilkada Kasus Covid-19 Mencapai Rekor Tertinggi, Haruskah Ditunda?
Janji Gibran-Teguh dan Bajo akan Bangun Kota Solo Tanpa Meninggalkan Budaya