56 Anggota Fraksi Golkar teken surat penolakan Aziz jadi ketua DPR
Sebanyak 56 anggota Fraksi Partai Golkar menolak penunjukan Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR oleh Setya Novanto. Penolakan itu dituliskan lewat surat pernyataan yang ditandatangani oleh 56 anggota Fraksi Partai Golkar dan diserahkan kepada pimpinan DPR.
Sebanyak 56 anggota Fraksi Partai Golkar menolak penunjukan Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR oleh Setya Novanto. Penolakan itu dituliskan lewat surat pernyataan yang ditandatangani oleh 56 anggota Fraksi Partai Golkar dan diserahkan kepada pimpinan DPR.
"Kami menyatakan pergantian Ketua DPR untuk saat ini belum dapat dilakukan karena tidak sesuai dengan mekanisme organisasi," tulis surat pernyataan yang diterima wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/12).
Dalam surat itu tertulis, alasan dari penundaan penunjukan Aziz sebagai Ketua DPR karena mematuhi kesepakatan rapat pleno DPP Golkar pada 21 November 2017. Rapat itu memutuskan pergantian Setnov dari posisi Ketua DPR dilakukan setelah proses praperadilan atas kasus korupsi proyek e-KTP.
Rapat pleno merupakan forum pengambilan tertinggi setelah Munas dan Rapimnas di mana pesertanya terdiri dari Ketua Umum dan pengurus partai Golkar. Salah satu dari dua unsur itu dapat diwakilkan namun tidak dapat sepihak membatalkan keputusan rapat pleno.
"Keputusan rapat pleno hanya bisa dibatalkan oleh keputusan pleno atau instansi pengambil keputusan yang lebih tinggi, yaitu Rapimnas dan Munas," tulis surat itu lagi.
Lewat surat itu, puluhan anggota Fraksi Partai Golkar meminta Plt Ketum Idrus Marham untuk berkoordinasi dengan Ketua Harian, para Korbid, dan Bendahara Umum dalam mengambil keputusan strategis.
Saat dikonfirmasi, Wasekjen Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menuturkan, pihaknya merasa Setnov dan sejumlah petinggi DPP melakukan keputusan sepihak dengan menunjuk Aziz sebagai Ketua DPR. Sebab, keputusan menunjuk Aziz tidak didiskusikan dalam rapat pleno.
"Di internal partai Golkar terkait penunjukan ketua DPR itu biasanya dibahas didalam rapat pleno. Kenapa demikian? Karena di dalam rapat pleno tersebut dibahas hal-hal yang strategis termasuk di antaranya penunjukan ketua DPR itu," kata Ace.
Merujuk pada data di surat pernyataan itu, sekitar 56 anggota Fraksi Partai Golkar telah memberikan dukungan terkait penolakan Aziz menjadi Ketua DPR menggantikan Setnov.
Sejumlah nama kader yang menolak penunjukan Aziz diantaranya Ace Hasan Syadzily, Fayakhun Andriadi, Syamsul Bachri, Rambe Kamarul Zaman, Mukhamad Misbakhun, Adies Kadir, Dave Laksono, Sarmuji, Adies Kadir, Agus Gumiwang Kartasasimita, Dave Laksono, Ade Komarudin, Kahar Muzakir, Roem Kono, Melchias Mekeng, hingga Satya Yudha.
Baca juga:
Saat Ade Komarudin jadi ketua DPR ganti Setnov tak perlu rapat pleno Golkar
Aziz tak langsung dilantik ketua DPR, dibahas dulu di internal Golkar
Bamus bahas pergantian Ketua DPR alot, Fadli Zon tegaskan harus selesai hari ini
Sekjen PPP mengakui ditemui Ketua Fraksi Golkar bahas Aziz Syamsuddin jadi Ketua DPR
Mendagri serahkan mekanisme pengganti Setya Novanto ke DPR
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Di mana Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.