6 Lembaga quick count ini tegaskan tak dibayar Jokowi-JK
Rata-rata lembaga survei tersebut mencatat keunggulan Jokowi-JK atas Prabowo-Hatta.
Sejumlah lembaga survei hari ini menggelar konferensi pers di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta. Lembaga survei yang hadir yakni Populi Center, Indikator Politik Indonesia, SMRC, CSIS-Cyrus Network, LSI dan Litbang Kompas.
Ketua Populi Center Nico Harjanto yang hadir dalam acara itu membantah hasil surveinya telah dibayar oleh kubu capres dan cawapres Jokowi - JK. Menurut dia, survei yang dilakukan ini mendasari kepentingan informasi kepada masyarakat.
"Kita tidak ada urusan dukung mendukung partai politik manapun ini soal kredibilitas. Ini survei pertaruhan lembaga kelembagaan. Kita melakukan survei secara objektif kita independen," kata Harjanto kepada wartawan di lokasi, Kamis (10/7).
Dia mengaku hasil surveinya ini dibiayai oleh Rajawali TV dan Suara.com. Menurut dia, hasil Quick Count tidak jauh berbeda dengan lembaga survei lainnya. Namun, yang menjadi persoalan saat ini yakni hasil kesimpulannya.
"Namanya Quick Count berdasarkan angka tidak ada yang berbeda jauh. Memang yang kita harus bertangung jawab dari kesimpulannya," ujarnya.
Rata-rata lembaga survei tersebut mencatat keunggulan Jokowi - JK atas Prabowo - Hatta.
Diketahui juga ada dua lembaga tak hadir dalam acara ini yakni lembaga survei Puskaptis dan JSI yang merupakan anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). Menurut dia, kedua lembaga itu nantinya akan memberikan keterangan langsung kepada Dewan Etik Persepi.
"Saya kira dewan etik akan segera memanggil ya. Saya juga sedang menunggu sidang internal dewan etik sendiri. Dan pasti Minggu ini. Karena kita semua ingin proses audit ini selesai sebelum tanggal 22 Juli. Sehingga segenap kontroversi ini tidak bertambah lagi setelah hasil hitung manual dari KPU," tandas Ketua Persepi ini.