Ada Pelanggaran Etik di MK dan KPU Terkait Pencalonan Gibran, Ganjar: Catatan Hitam Sejarah Pemilu
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo angkat bicara soal pelanggaran etik Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari terkait pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres.
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo angkat bicara soal pelanggaran etik Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari terkait pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres.
- Sidang Putusan Sengketa Pilpres: MK Nilai PKPU Pencalonan Gibran sebagai Cawapres Tidak Melanggar Hukum
- Soal Dugaan Kecurangan Pilpres 2024, Ganjar Sebut Butuh Pakar IT Untuk Membongkarnya
- Bawaslu: Ketua KPU Langgar Etik, Tapi Tak Pengaruhi Pencalonan Gibran
- MK Tolak Gugatan Denny Indrayana dan Zainal Arifin Mochtar Terkait Syarat Usia Capres-Cawapres
Ada Pelanggaran Etik di MK dan KPU Terkait Pencalonan Gibran, Ganjar: Catatan Hitam Sejarah Pemilu
Ganjar menilai situasi saat ini seperti mempertaruhkan nilai-nilai demokrasi. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyatakan, jika pemerintah tak bisa menjaga nilai-nilai etika maka akan runtuhlah demokrasi di Indonesia.
"Kalau kita lihat MK-nya melanggar etika. KPU melanggar etik. Sebenarnya kita sedang berada dalam situasi yang bertaruh pada nilai-nilai demokrasi," kata Ganjar di Embung Kali Aji, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (6/2).
"Hari ini kita bertaruh. Maka kalau pelaku pemerintahan semuanya tidak bisa menjaga ini, maka Indonesia akan mengalami kehancuran demokrasi," imbuh Ganjar.
Ganjar menyebut peristiwa pelanggaran etika pimpinan lembaga negara ini menjadi sebuah peringatan. Ganjar menegaskan pelanggaran etika Ketua MK (Anwar Usman) dan Ketua KPU menjadi catatan hitam dalam sejarah demokrasi di Indonesia.
Ganjar berharap peristiwa serupa tak lagi terjadi di kemudian hari. Dia juga berharap agar demokrasi di Indonesia bisa kembali pada jalur yang benar.
"Hari ini menjadi peringatan pada kita semua agar kembali pada jalur atau trek demokrasi yang baik. Cukup sudah, dua pelanggaran (etik) sudah terlalu banyak," tegas Ganjar.
"Ini menunjukkan catatan hitam dalam sejarah Pemilu kita. Jangan diulangi lagi," tutup Ganjar.