Ada sawit di lahan bekas kebakar, Desmond salahkan menhut di era SBY
2 Mantan menteri Kehutanan MS Kaban dan Zulkifli Hasan diminta pertanggungjawabannya.
Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa berharap semua pihak berpikir objektif menyikapi kebakaran hutan yang terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan. Sebab, dia menilai banyak pihak yang terlalu membebankan masalah kebakaran hutan ke Presiden Joko Widodo.
Padahal, kata dia, kebakaran hutan merupakan peristiwa yang terjadi sebelum Jokowi menjabat sebagai Presiden. Hal ini, kata dia, sekaligus menanggapi temuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menemukan sejumlah tanaman kelapa sawit ditemukan di lahan bekas kebakaran di sekitaran Tumbang Nusa, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Desmond menilai ditanaminya kelapa sawit di lahan yang dibakar merupakan masalah perizinan. Sehingga, seharusnya yang bertanggungjawab adalah Menteri Kehutanan di era SBY.
"Kalo bicara kebakaran hutan dan pembakaran. Kita harus jujur melihatnya. Ini eksis sejak masa lalu juga. Apa eksis? Ini perizinannya di zaman siapa? Jokowi baru satu tahun jadi Presiden. Berarti ini perizinannya di zaman SBY. Persoalannya siapa Menteri Kehutanannya. Menteri pertama siapa, periode keduanya si Zulkifli Hasan. Kalau bicara pembakaran ya bicara pidana, bicara menteri sebelumnya, ya Zulkifli. Ini kan masalah perizinan," kata Desmond di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/10).
"Sekarang Zulkifli ketua MPR mana suaranya? mana suara SBY? ini kan harus kita bicara objektif. Kalau semua dibebankan ke pemerintahan Jokowi, kita nggak adil juga. Perizinan masa lalu gitu lho," tambahnya.
Oleh sebab itu, Wakil Ketua Komisi III DPR ini meminta pertanggungjawaban dari Presiden keenam SBY dan dua mantan menteri Kehutanan MS Kaban dan Zulkifli Hasan mengapa memberikan izin ke perusahaan-perusahaan yang menanam kelapa sawit di lahan yang mengalami kebakaran.
"Ini bukan karena saya enggak suka SBY, tapi ini masalah persoalan bangsa. Mana tanggungjawab SBY? mana tanggungjawab menteri-menteri terdahulu, atas perizinan yang tidak terfilter dengan baik. Pertanyaannya adalah ada apa dengan perizinan yang diberikan oleh Menteri Kehutanan," tegasnya.
Sebelumnya, Kebakaran hutan dan lahan di sekitaran Tumbang Nusa, Palangkaraya, Kalimantan Tengah menggegerkan masyarakat. Namun, belum selesai pemerintah menanggulangi efek dari kebakaran tersebut, sejumlah tanaman kelapa sawit ditemukan di lahan bekas kebakaran tersebut.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam akun Twitter @Sutopo_BNPB, Selasa (20/10).
"Lahan bekas kebakaran di Nyaru Menteng Palangkaraya sudah ditanami kelapa sawit. Habis bakar terbitlah sawit," tulis Sutopo di akunnya seperti dikutip merdeka.com, Rabu (21/10).
Meski begitu, belum diketahui perusahaan mana yang bertanggungjawab atas penanaman kelapa sawit ini.
Baca juga:
Lahan bekas kebakaran hutan ditanami sawit, ini tanggapan MPR
Aktivis lingkungan beri pesan untuk Jokowi soal kabut asap
1.000 prajurit tambahan dikirim untuk padamkan kebakaran hutan
Anies janji tak potong gaji guru yang sekolahnya libur karena asap
Kawasan Sumatera diselimuti asap, Emil ajak bobotoh gelar istisqa
Menko Luhut: Kebakaran di lahan gambut sampai kedalaman 10 meter
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.
-
Dimana letak Taman Bunga Kutabawa? Taman Bunga Kutabawa merupakan destinasi wisata yang terletak di Pejagan I, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.