Agung Laksono sebut Titiek Soeharto indisipliner tak dukung Ahok
Agung Laksono sebut Titiek Soeharto indisipliner karena tak dukung Ahok. Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menegaskan, kader yang melakukan tindakan indisipliner harus diberikan sanksi. Namun, dewan pakar tidak memiliki wewenang untuk menjatuhkan sanksi kepada Titiek.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menegaskan, kader yang melakukan tindakan indisipliner harus diberikan sanksi. Pernyataan Agung menyikapi dukungan dari Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi atau akrab disapa Titiek Soeharto kepada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Padahal, Golkar tetap mendukung pasangan Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat di putaran kedua.
"Tapi kalau ada kekeliruan yang jelas-jelas disadari apalagi tergolong kepada tindakan indisipliner wajib dikenakan sanksi, besarnya tergantung," kata Agung di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/2).
Namun, dewan pakar tidak memiliki wewenang untuk menjatuhkan sanksi kepada Titiek. Pemberian sanksi kepada kader indisipliner merupakan wewenang dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. Dewan pakar hanya bisa memberikan rekomendasi soal sanksi Titiek. Oleh karenanya, Agung belum bisa memastikan sanksi untuk Titiek.
"Siapa yang berhak memberikan sanksi? Adalah DPP. Bukan dewan pakar. Sanksi itu bisa ringan, sedang, dan berat," tegasnya.
Agung menambahkan, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto telah bersikap bijaksana menindaklanjuti sikap Titiek. Menurutnya, DPP partai Golkar akan memanggil Titiek terlebih dahulu untuk dimintai keterangan terkait dukungannya kepada Anies-Sandiaga.
"Nah saya dengar Ketum direspon dengan sangat bagus sekali bahwa DPP akan mengundang dulu lah tidak semena-mena dulu, minta klarifikasi. Seberapa jauh sih sebetulnya yang dikatakan," tandasnya.
Ditambahkannya, dukungan politik Titiek kepada Anies-Sandiaga tidak akan mempengaruhi keputusan Golkar untuk tetap mendukung Ahok-Djarot.
"Sekali lagi meskipun ada suara-suara di internal partai Golkar seperti yang disampaikan oleh Mbak Titik soeharto beberapa waktu lalu. Ini tidak mempengaruhi sikap partai Golkar di Jakarta," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Setnov mengaku telah memerintahkan Ketua Mahkamah Partai Kahar Muzakir dan Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPP Partai Golkar, Freddy Latumahina untuk menindaklanjuti masukan dewan pakar soal Titiek.
"Kita akan segera mungkin mengundang ketua kepartaian kemari dan saudara Kahar dan saudara Freddy untuk menindaklanjuti apa yang tadi menjadi saran daripada ketua dewan pakar. Tentu ini akan menjadi perhatian. Yang jelas semua harus dilakukan sesuai AD/ART yang ada di Partai Golkar," tegas Setnov.
Baca juga:
Djarot akan dilaporkan ke Bawaslu karena 'kampanye' pakai baju dinas
PPP sambut baik pertemuan Prabowo dan SBY jelang putaran kedua
Akhir kasus Iwan Bopeng 'potong tentara' saat ditemui Jenderal TNI
Prabowo tancap gas pepet SBY cari dukungan lawan Ahok
Sandiaga yakin KPU DKI & Kemendagri beri putusan adil soal cuti Ahok
Pilgub DKI, Prabowo khusus temui SBY dan partai lain dilobi Sekjen
Didukung PAN Jaktim, Sandiaga bilang 'akhirnya kami kembali lagi'
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.