Agung sebut jika Setnov diberhentikan penggantinya harus dari Golkar
Menurut Agung selama Setnov belum terbukti bersalah maka posisinya sebagai ketua DPR aman dan tak perlu ada pergantian.
Ketua Umum Golkar Munas Ancol Agung Laksono menilai saat ini belum tepat untuk melakukan kocok ulang pimpinan DPR. Desakan kocok ulang itu terkait dugaan Ketua DPR Setya Novanto mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla dalam perpanjangan kontrak Freeport.
Menurut Agung selama Setya Novanto belum terbukti bersalah maka posisinya sebagai ketua DPR aman dan tidak perlu ada pergantian. Agung juga mengatakan jika Setya Novanto diberhentikan dari jabatannya saat ini maka partai yang sama yang berhak mengisi posisinya.
"Kocok ulang kan kalau ada yang diberhentikan atau ada yang mengubah UU MD3 (MPR, DPR, DPRD, DPD)," ujar Agung saat menghadiri HUT ke-58 Kosgoro di Jakarta, Jumat (20/11).
Sebelumnya, nama Ketua DPR Setya Novanto disebut-sebut menawarkan sebagai politikus DPR yang jasa dan bantuan untuk perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia dengan mencatut nama sebagai Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Polemik ini membuat anggota DPR lainnya geram lantaran Setya Novanto dianggap memperdagangkan jabatannya.
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa mengkritik keras jika hal itu terbukti benar. Apalagi jika benar memanfaatkan kekuasaan dan jabatannya untuk meminta jatah saham Freeport. Desmond mendesak agar Novanto segera mengundurkan diri.
"Masih percaya nggak sama DPR kalau pimpinannya memperdagangkan jabatan? Makanya lebih baik saudara Novanto mundur. Kalau gentleman ya mundur, ini kan mempermalukan DPR. Mundur sebagai pimpinan dong," kata Desmond di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/11).
Baca juga:
Agung Laksono minta kesalahan Setnov harus dibuktikan dahulu
Kasus Setnov, parpol pendukung pemerintah wacanakan Pansus Freeport
4 Anggota DPR buat mosi tak percaya untuk Setnov terkait Freeport
Golkar serahkan penyelesaian kasus Setya Novanto ke MKD
Ini komentar Hary Tanoe soal dugaan Setya Novanto catut nama Jokowi
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.