Ahok: Lewat parpol butuh Rp 200 miliar bos, duit saya enggak sampai
Dana sebesar itu dibutuhkan untuk membiayai pergerakan pengurus partai di tingkat ranting.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali membeberkan salah satu alasan dirinya enggan menggunakan kendaraan politik karena besarnya dana yang harus digunakan untuk menggerakkan mesin partai. Dengan kalkulasi kasar, dalam setahun, minimal harus mengeluarkan ratusan miliar. Itu belum termasuk mahar untuk partai.
"Ini pemilihan masih sampai Januari. Butuh Rp 200 miliar bos," kata Ahok di Balai Kota, Jumat (11/3).
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Ahok dan Puput Nastiti Devi menunjukkan kebersamaan saat berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
-
Kenapa Ahok merasa prihatin dengan nasib generasi muda? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
"Kamu hitung berapa biaya kalau mau pakai parpol," tambahnya.
Ahok menuturkan, dana sebesar itu dibutuhkan untuk membiayai pergerakan pengurus partai di tingkat ranting. Jika di setiap RT ada satu ranting, minimal membutuhkan uang operasional Rp 1 juta per bulan. Maka jika dana tersebut dikali jumlah RT yang ada di DKI yang diperkirakan berjumlah 20.000 lebih, maka dana yang dibutuhkan Rp 200 miliar diperlukan selama setahun.
Setelah tahu besarnya biaya untuk menggerakkan satu partai, Ahok mengakui tidak mampu. "Itu baru satu partai. Duit saya enggak sampai," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini angkat bicara soal tudingan adanya mahar politik di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Risma, yang juga merupakan salah satu kader PDIP, memastikan proses politik di partainya bersih dari mahar. Oleh karena itu, dia menilai opini yang berkembang di masyarakat, terkait mahar politik tidak benar adanya.
"Jadi gini lho ya, aku itu masuk sama sekali ndak ada uang. Jadi kalau misalkan kita diminta, kalau misalkan Pak Ahok diminta dekat ke mesin partai, ada kunjungan PAC, ada kunjungan ranting, itu ya iya lah. Tapi mesin partai itu kan bergerak. Kayak aku kemarin itu turun kan ya bareng mereka, sama PAC, sama ranting, tapi ya enggak ada ngomong uang itu," kata Risma kepada wartawan, Jumat (11/3).
Baca juga:
Bantah Ahok soal mahar, PDIP benarkan kampanye butuh biaya besar
Soal mahar, Hanura duga parpol pengusung Jokowi-Ahok yang minta duit
Demokrat dan PKB desak Ahok buktikan partai yang minta mahar politik
PKS tak tertarik dukung Ahok di Pilgub DKI
Deddy Mizwar tak minat maju Pilgub DKI, tapi siap jadi Ketua RT