Airlangga berpeluang besar jadi Cawapres Jokowi, ini alasannya
Airlangga berpeluang besar jadi Cawapres Jokowi, ini alasannya. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama tim internalnya tengah mencari sosok calon wakil presiden untuk bertarung di Pilpres 2019. Jokowi telah mengantongi lima dukungan partai yakni PDIP, Golkar, PPP, NasDem dan Hanura.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama tim internalnya tengah mencari sosok calon wakil presiden untuk bertarung di Pilpres 2019. Jokowi telah mengantongi lima dukungan partai yakni PDIP, Golkar, PPP, NasDem dan Hanura.
Sederet nama calon wakil presiden di Pilpres 2019 telah bermunculan. Mulai dari Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PPP Romahurmuziy, mantan ketua MK Mahfud MD, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Puan Maharani, Budi Gunawan, Gatot Nurmantyo dan Moeldoko.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa saja yang mendukung Airlangga Hartarto terkait penentuan koalisi di Pilpres 2024? Para ketua dewan, Pak Ical (Ketua Dewan Pembina), Pak Agung (Ketua Dewan Pakar), dan Pak Akbar Tandjung (Ketua Dewan Kehormatan), Wakil Ketua DPR RI menambahkan, selain menolak munaslub dan menyatakan dukungan pada kepemimpinan Airlangga, para ketua dewan juga menyampaikan dukungan penuh pada Ketum Golkar terkait sikap dan strategi partai berlambang pohon beringin di Pilpres 2024. Termasuk penentuan koalisi dan nama calon presiden dan calon wakil presiden.
Direktur eksekutif EmrusCorner, Emrus Sihombing menilai, peluang Airlangga Hartarto besar untuk mendampingi Jokowi. Terlebih, senior Golkar Jusuf Kalla tidak bisa maju lagi mau sebagai wakil presiden karena sudah dua kali menjabat.
"Kalau JK memang benar dinyatakan tidak boleh maju kembali, saya perkirakan Airlangga berpeluang besar menjadi cawapres mendamping Jokowi," ujar Emrus saat dihubungi, Jumat (16/3).
Airlangga juga memimpin partai terbesar dalam koalisi Jokowi. Belum lagi, jika bicara soal nantinya Golkar bisa memenangkan Khofifah Indar Parawansa di Jawa Timur, Ganjar Pranowo di Jawa Tengah dan Deddy Mizwar di Jawa Barat.
Pengajar di Universitas Pelita Harapan itu mendasari analisisnya pada sejumlah fakta yang mengemuka. Antara lain, pernyataan Presiden Jokowi saat Airlangga terpilih sebagai ketua umum Golkar.
"Saat itu kan Airlangga menjabat sebagai menteri perindustrian, artinya memegang dua jabatan. Tapi tidak mundur dari menteri. Jawaban Jokowi ketika itu, karena waktu yang tinggal sedikit. Saya kira pernyataan itu punya makna mendalam," ucap Emrus.
Dia menduga, Jokowi lewat pernyataan tersebut mengakui kedekatannya dengan Airlangga. "Jadi menyiratkan ada kedekatan sosilogis dan psikologis Jokowi dengan Airlangga," ucapnya.
Fakta lainnya, sebut Emrus, posisi Airlangga tidak seperti ketua umum partai politik lain yang terkesan menawarkan diri menjadi cawapres. "Dia (Airlangga, red) menjalankan politik Jawa, tenang-tenang saja. Tokoh semacam ini sangat nyaman bagi Jokowi," pungkas Emrus.
Baca juga:
Usai Pilkada serentak 2018, Golkar bahas Cawapres Jokowi
Klarifikasi, KPU tegaskan presiden harus cuti saat kampanye Pilpres
Upaya kader Gerindra yakinkan Prabowo nyapres lawan Jokowi
Gerindra tegaskan Jokowi harus cuti selama kampanye Pilpres
Golkar sebut kriteria cawapres Jokowi, senang kalau Airlangga dipilih