Airlangga dinilai mampu rangkul semua kelompok & golongan, cocok jadi cawapres Jokowi
"Dengan demikian Airlangga Hartarto memiliki kecocokan yang kuat dengan karakter Jokowi," ujarnya.
Nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disebut telah berada dikantong Joko Widodo untuk dipilih sebagai calon wakil presiden. Partai Golkar menyatakan Airlangga memiliki 4 modal yang harus dipertimbangkan Jokowi untuk menjadi cawapresnya.
Politikus Partai Golkar Marlinda Irwanti mengatakan alasan pertama adalah sosok milenial. Dia menyarankan Jokowi mempetimbangkan pendamping yang memiliki akses ke pemilih mileneal. Hal ini mengingat jumlahnya cukup besar yaitu sekitar 40 persen dari jumlah keseluruhan pemilih di Indonesia.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa saja yang mendukung Airlangga Hartarto terkait penentuan koalisi di Pilpres 2024? Para ketua dewan, Pak Ical (Ketua Dewan Pembina), Pak Agung (Ketua Dewan Pakar), dan Pak Akbar Tandjung (Ketua Dewan Kehormatan), Wakil Ketua DPR RI menambahkan, selain menolak munaslub dan menyatakan dukungan pada kepemimpinan Airlangga, para ketua dewan juga menyampaikan dukungan penuh pada Ketum Golkar terkait sikap dan strategi partai berlambang pohon beringin di Pilpres 2024. Termasuk penentuan koalisi dan nama calon presiden dan calon wakil presiden.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
"Ia adalah sosok generasi muda yang memiliki daya tarik kuat untuk menarik segmen pemilih mileneal di Pemilu 2019," kata Marlinda kepada wartawan, Selasa (17/7).
Modal kedua, kata Marlinda, Airlangga dianggap cocok mendampingi Jokowi karena memiliki kepribadian yang santun, tidak arogan dan etos kerja tinggi sebagai elit partai maupun menteri.
"Dengan demikian Airlangga Hartarto memiliki kecocokan yang kuat dengan karakter Jokowi," ujarnya.
Kemudian, alasan berikutnya adalah kecerdasan politik. Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan Airlangga memimpin Partai Golkar. Marlinda menganggap, seseorang yang memimpin Golkar tentu harus memiliki tingkat kecerdasan politik melebihi rata-rata elit Golkar.
"Logika normal mengatakan apabila seseorang sudah dapat menguasai Partai Golkar maka sesungguhnya dia telah berada dipuncak kepemimpinan Indonesia," ungkapnya.
Modal terakhir adalah sosok yang akomodatif. Anggota Komisi X DPR ini mengklaim Airlangga memiliki kemampuan menjembatani semua kepentingan kelompok dan golongan di partai berlambang pohon beringin.
"Airlangga Hartarto mempu mengakomodasikan secara berimbang semua kepentingan kelompok dan golongan dengan kepentingan bersama, sehingga ia dapat menyelamatkan Golkar," tandas Marlinda.
Baca juga:
Tim Ahli Wapres sebut JK bersedia dampingi Jokowi di 2019
Kejutan-kejutan jelang pendaftaran capres
Jadi Cawapres Jokowi, Mahfud MD bisa perkuat isu NKRI dan Pancasila
Pramono Anung: Jangan sampai cawapres kurangi elektabilitas Jokowi
Jokowi pamerkan cawapresnya untuk Pilpres 2019
Wapres JK ingatkan Jokowi pilih cawapres yang bisa tambah elektabilitas 15 persen