Airlangga Enggan Bicara Komposisi Kabinet, Alasan Tunggu Pengumuman KPU
Airlangga Enggan Bicara Komposisi Kabinet, Alasan Tunggu Pengumuman KPU
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto belum mau bicara banyak mengenai komposisi kabinet Prabowo-Gibran. Airlangga masih menunggu Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan penetapan pasangan calon nomor urut 02 itu sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
- Akrab dan Berangkulan dengan Airlangga di IKN, Bahlil: Masuk Itu Barang
- Airlangga Usai Putusan MK: Selamat Prabowo-Gibran Menang, Kita Tak Perlu Bicara Pilpres Lagi
- Airlangga Soal Jatah 5 Menteri di Kabinet Prabowo: Ditunggu Saja, yang Penting Aman
- Ini Kata Airlangga Soal Posisi Golkar pada Kabinet Mendatang
Airlangga Enggan Bicara Komposisi Kabinet, Alasan Tunggu Pengumuman KPU
"Yang pertama kita tunggu acara besok dulu, supaya beliau mendapatkan surat dari KPU. Dan sesudah itu baru pembahasan hal lain," kata Airlangga di Wisma Laena, Jakarta Selatan, Selasa (23/4).
Terkait 5 jatah menteri Golkar akan berkurang atau bertambah, Airlangga tidak bicara banyak. Dia akan melihat perkembangan ke depan.
"Kita lihat nanti," pungkasnya.
Posisi menteri di kabinet kini menjadi sorotan. Selain partaii koalisi pendukung pasangan 02, diperirakan ada partai pengusung pasangan 01 dan 03 yang dikabarkan bakal merapat dan bergabung. Mereka akan turut meramaikan pembagian kursi di kabinet.
Sementara Demokrat dikabarkan bakal mendapatkan jatah empat pos menteri di kabinet. Mereka bahkan telah menyiapkan kader terbaiknya untuk menduduki satu kursi mentero, termasuk Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono dan Sekjen Teuku Riefky Harsya.
"AHY Menko, Sekjen Menteri ATR," kata seorang politikus pendukung Prabowo-Gibran.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan membenarkan Riefky jadi salah satu calon menteri dari Demokrat.
"Positif (Sekjen Demokrat dapat kursi menteri). Kita terima saja apa adanya, sudah pokoknya demokrat siap ditugasi apa saja," ujar Hinca.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani tak membantah atau membenarkan kabar sejumlah nama elite Demokrat yang bakal diplot sebagai menteri. "Belum ada posisi yang pasti, karena ini semua masih di-exercise ya, masih terus ‘ini pas atau nggak,” kata Muzani.
Sumber ini juga menyampaikan info serupa. Nantinya, Prabowo akan menambah dua menko dalam kabinetnya. Dan, beberapa kementerian juga akan dipisah dan dilebur. Seperti akan ada Kementerian Pangan.
Sementara nama Pratikno juga dikabarkan akan kembali masuk kabinet Prabowo-Gibran. Pratikno akan menjadi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kesra).
Selain Pratikno, ada nama Tito Karnavian. Dia akan kembali menjadi Menteri Dalam Negeri, kementerian yang sama seperti sekarang ini.
Saat dikonfirmasi terkait namanya disebut sebagai calon menteri, Pratikno tak membalas pesan singkat yang dikirim merdeka.com.
Politikus Golkar Idrus Marham menilai, Pratikno layak kembali menjadi menteri di Kabinet Prabowo. Idrus mengaku paham betul kualitas dan kredibilitas Pratikno sebagai pembantu presiden. "Saya kira sangat layak kalau Pak Pratikno masuk lagi," ungkap Idrus.
Sedangkan seorang petinggi parpol Koalisi Prabowo-Gibran menambahkan, nama Fadli Zon juga bakal masuk kabinet. Dia akan jadi Menteri Luar Negeri.
"Fadli Zon Menlu, Iwan Bule (Mochamad Iriawan) Menhub," kata salah satu petinggi parpol koalisi Prabowo-Gibran ini.
Iwan Bule menolak menjawab isu dirinya menjadi Menhub. Dia menyerahkan keputusan soal bongkar pasang kabinet menjadi wewenang Prabowo sebagai Presiden terpilih.
"Mohon maaf ini bukan kapasitas saya," kata Iwan Bule saat dihubungi merdeka.com.
Nama lainnya, orang kepercayaan Prabowo, yakni Sugiono. Wakil Ketua Umum Gerindra itu kabarnya akan mengisi pos Sekretaris Kabinet (Seskab). "Sugiono Seskab," kata sumber itu.
Merdeka.com juga telah mencoba menghubungi Fadli Zon maupun Tito Karnavian. Namun, keduanya tak menjawab panggilan telepon.
Muzani enggan membeberkan siapa kader terbaik Gerindra yang bakal diplot jadi menteri. Menurut dia, Prabowo akan memperhitungkan orang yang ahli di bidangnya untuk mengisi jabatan menteri.
“Yang akan kita perhitungkan adalah orang-orang yang mendapatkan rekomendasi dan orang-orang yang dianggap memiliki keahlian di bidang yang akan dijabat atau yang diusulkan,” kata Muzani.
PAN Minta Tiga Kursi?
PAN juga mulai berkomunikasi dengan Prabowo membahas kabinet. PAN disebut minta tiga pos menteri. "PAN minta kursi Mensos, Menag sama Menteri Desa," ujar sumber merdeka.com.
Namun, Waketum PAN Yandri Susanto menegaskan, partainya tidak pernah mematok jumlah kursi menteri ke Prabowo.
PAN menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo mengenai berapa kursi yang diberikan dan siapa kader yang dipilih. "Kita serahkan ke Pak Prabowo," klaim Yandri.
Yandri mengungkapkan, komunikasi antara Zulkifli Hasan dan Prabowo berjalan progresif. Salah satunya, ketika Prabowo dan Zulhas bertemu dalam acara buka puasa bersama di DPP PAN, Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Senin (22/3) lalu.
Berikutnya, Prabowo dan Zulhas bertemu di Kompleks Menteri, Widya Candra, Jakarta Pusat. Pertemuan itu membicarakan rencana pemerintahan ke depan dalam membangun bangsa bersama koalisi.
"Persolaan kabinet, PAN sudah memberikan kepercayaan penuh kepada Bang Zul 100 persen, komunikasi dengan Pak Prabowo sangat intensif. Tetapi, berapa jatah menteri dan siapa kader PAN, kita serahkan ke Pak Prabowo," tegas Yandri.
Prabowo juga telah memberi sinyal akan menambah jatah kursi menteri untuk PAN. Dia meminta Zulhas dan elite PAN tidak kaget jumlah menteri yang diberikan melebihi permintaan.
Keputusan tersebut dibuat karena Prabowo nyaman bekerja sama dengan PAN. Prabowo menyebut, PAN juga selalu hadir dalam kampanyenya di daerah-daerah.
"Jadi nanti Pak Zulkifli Hasan dan Pak Hatta akan mungkin kaget dalam menyusun atau mengajukan, mungkin yang diminta X, mungkin yang dikasih bisa-bisa lebih dari X," kata Prabowo.