Ini 3 PR Besar Prabowo-Gibran Persiapkan Pemerintahan ke Depan
Pengamat politik Ujang Komarudin menyebutkan ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan Prabowo-Gibran.
Ini 3 PR Besar Prabowo-Gibran Persiapkan Pemerintahan ke Depan
Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Merespons hal itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari mengumumkan bahwa penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden akan dilaksanakan pada Hari Rabu (24/4).
"Penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih Pemilu 2024 diagendakan KPU akan dilaksanakan pada hari Rabu, 24 April 2024 pada pukul 10.00 WIB di Kantor KPU RI," ujar Hasyim Asy'ar, Senin (22/4).
Setelah Prabowo-Gibran ditetapkan secara resmi, pemerintahan akan mengalami masa transisi yaitu masa peralihan dari pemerintahan lama ke pemerintahan baru. Pengamat politik Ujang Komarudin menyebutkan ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan Prabowo-Gibran.
"Prabowo (perlu) mempersiapkan koalisi yang kuat, koalisi yang ketika nanti menjalankan pemerintahan aman, tidak diganggu ketika ingin mengimplementasikan kebijakan maupun janji-janji kampanyenya. Artinya yang dipersiapkan adalah lobi-lobi, berkomunikasi dengan partai-partai yang kalah agar bisa masuk pemerintahan," terang Ujang saat dihubungi merdeka, Selasa (23/4).
Yang kedua, sekaligus paling penting menurut Ujang adalah mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu setelah proses pemilihan Presiden 2024 yang sempat membagi masyarakat menjadi kubu-kubu.
Ketiga yang menjadi pekerjan rumah (PR) Prabowo-Gibran adalah mencari sosok pengisi kursi-kursi kabinet.
"Mencari figur-figur untuk dijadikan kabinet, menteri-menteri yang bagus, menteri-menteri yang oke dan bisa kerja, pasti dengan masa transisi ini Prabowo-Gibran akan mencari figur-figur dari dalam partai koalisi maupun koalisi di luar partai atau yang profesional untuk mengisi jabatan menteri," ucapnya.
Dalam pemilihan menteri untuk kabinet ke depan, Ujang berkata bahwa akan ada kesempatan Prabowo-Gibran menarik pihak oposisi untuk bekerja sama dalam payung pemerintahan.
"Saya katakan oposisi itu perlu, kita memerlukan pemerintahan yang kuat artinya Prabowo-Gibran pemerintahannya harus kuat. Tapi di saat yang sama harus ada oposisi yang kuat dan tangguh, di situlah dibutuhkan sebenarnya partai-partai yang berani untuk menjadi oposisi," ungkapnya.
Selanjutnya Ujang memprediksi Partai NasDem, PKB, dan PPP adalah partai yang berpeluang paling besar untuk bergabung menjadi koalisi.
"Yang mungkin masuk pemerintahan Prabowo-Gibran, NasDem, PKB, PPP. Sedangkan PDIP dan PKS masih fifty-fifty," tuturnya.
Prediksi Ujang ini didukung oleh sikap-sikap para partai oposisi yang mulai merapatkan diri ke Prabowo-Gibran, seperti kunjungan Prabowo ke markas NasDem untuk menemui Surya Paloh beberapa waktu lalu.
Reporter magang: Alma Dhyan Kinansih