Airlangga Sebut Penambahan Partai Baru Koalisi Jokowi akan Perkuat Parlemen
Terkait partai baru yang berpeluang masuk ke kabinet, Airlangga menyebut hal itu merupakan hak Jokowi sebagai Presiden. Kendati begitu, dia menekankan, posisi di kabinet seharusnya diisi oleh unsur partai pendukung dan profesional.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku terbuka menerima partai baru untuk masuk ke koalisi Jokowi. Menurutnya, fokus utama penambahan partai baru untuk memperkuat pemerintahan Jokowi-Ma'ruf di parlemen.
"Yang paling penting kalau kita lihat secara politik kan di parlemen. Nanti kalau politik mendorong parlemen yang kuat," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (12/6).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Terkait partai baru yang berpeluang masuk ke kabinet, Airlangga menyebut hal itu merupakan hak Jokowi sebagai Presiden. Kendati begitu, dia menekankan, posisi di kabinet seharusnya diisi oleh unsur partai pendukung dan profesional.
"Ya kabinet kan ada dari unsur partai pendukung, profesional. Nah banyak ruang yang bisa dibahas," jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan menilai partainya lebih baik berada dalam jajaran pemerintah. Alasannya, secara historis PAN memang selalu berada dalam pemerintahan.
"Pertimbangannya macam-macam kita kan secara historis dari organisasi kita berdiri Agustus 98 sampai sekarang sebagian besar waktu kita ada di pemerintahan jadi memang sudah jadi pola dan tradisi dalam PAN buat ada di pemerintahan," kata Bara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2019).
Bara menegaskan, tidak tertutup kemungkinan partainya bergabung ke koalisi pemerintahan. Dia mengatakan, peluang PAN bergabung dengan pemerintahan Jokowi sangat terbuka lebar.
"Kemungkinan itu ada tapi nanti kita liat semua setelah proses di MK selesai. Tapi kemungkinan itu ada," ungkap Bara.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber: Liputan6.com