Ali Mochtar Ngabalin ingatkan penumpang gelap dalam gerakan reformasi
Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabilin mendukung terhadap gerakan reformasi yang dinilai demi membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Hal itu ia katakan saat datang dalam acara reuni aktivis 98 di Hotel Grand Sahid Jaya.
Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabilin mendukung terhadap gerakan reformasi yang dinilai demi membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Hal itu ia katakan saat datang dalam acara reuni aktivis 98 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (29/5).
Selain itu, dirinya pun mengibaratkan bahwa gerakan reformasi itu seperti sebuah kapal yang mana semua penumpang itu harus memiliki atau mempunyai suatu tiket.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Awaloedin Djamin meninggal? Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB.
-
Kapan Adam Malik Batubara meninggal? Setelah mengabdikan diri untuk bangsa Indonesia, Adam Malik mengembuskan napas terakhirnya di Bandung pada 5 September 1984 karena sakit kanker hati.
-
Kapan Natarina Alika lahir? Natarina dilahirkan pada tanggal 3 Agustus 2007, yang mengindikasikan bahwa pada tahun ini, usianya mencapai 16 tahun.
-
Mengapa Ali Albulayhi memprovokasi Ragnar Oratmangoen? Ali Albulayhi dikenal sebagai pemain yang tidak ragu untuk memprovokasi lawan-lawan di lapangan. Bahkan, pemain-pemain hebat seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi pernah menjadi sasaran provokasinya.
-
Apa peran penting Alimin bin Prawirodirjo dalam pergerakan nasional Indonesia? Alimin Prawirodirjo adalah salah satu tokoh yang namanya jarang ditulis dalam sejarah Indonesia.Padahal, ia merupakan salah satu tokoh aktif dalam pergerakan nasional dan terlibat dalam berbagai organisasi politik.
"Dan tak boleh ada penumpang gelap. Karena itulah maka negeri ini harus kita jaga dengan baik, harus kita pelihara dengan baik. Tidak boleh ada paham radikalisme, terorisme yang ingin merusak negeri ini dengan caci maki, fitnah dan adu domba," kata Ali di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (29/5).
Dirinya pun menyebut, kalau negara yang berlambangkan burung garuda ini telah dibangun dengan suatu semangat spiritual yang sangat tinggi.
"Khatolik, Protestan, Islam, Hindu, Budha. Diramu dengan semangat Pancasila dan UUD 1945," sebutnya.
Dirinya pun secara tegas menolak adanya paham radikalisme dan terorisme di Indonesia ini. Terlebih, ideologi terorisme dengan mencatut ajaran Islam.
"Menggunakan agama sebagai sosok yang bersih, kemudian mengkafirkan orang lain dan membuat orang lain menjadi rata," tutur dia.
"Saya menolak orang yang merasa paling bersih, paling suci, kemudian mengkafir-kafirkan orang lain," tegasnya.
Ali pun mengungkapkan, Indonesia merupakan rumah bagi semua rakyat atau golongan apapun.
"Negeri ini, adalah negeri bagi semua. Saya berterima kasih kepada semua (aktivis). Kita harus melawan semua bentuk kekerasan dan intimidasi," pungkasnya.
Baca juga:
Aktivis 98 ungkap adanya upaya rusak kesatuan NKRI
20 Tahun berlalu, cita-cita reformasi belum terwujud
Di 20 tahun reformasi, pemerintah diminta realisasikan pengambilan divestasi Freeport
Ini pergolakan yang terjadi di Istara Negara sebelum Soeharto lengser
20 Tahun reformasi, Komnas Perempuan buat kajian kebijakan penyikapan konflik
Amien Rais cerita saat dia tumbangkan Soeharto 20 tahun lalu