Anies Baswedan Sebut Pemberian Izin Tempat Ibadah Terbanyak Pada Masanya, Ini Faktanya
Anies mengklaim sukses merampungkan banyak permasalahan perizinan tempat ibadah.
Anies mengklaim sukses merampungkan banyak permasalahan perizinan tempat ibadah.
Anies Baswedan Sebut Pemberian Izin Tempat Ibadah Terbanyak Pada Masanya, Ini Faktanya
Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan mengaku pemberian izin pembangunan rumah ibadah yang paling banyak pada masanya.
Klaim ini dilontarkan Anies pada debat Calon Presiden yang telah digelar di Gedung KPU, Selasa (12/12)
“Sepanjang sejarah Gubernur Jakarta, yang paling banyak memberi izin mendirikan rumah ibadah adalah Gubernur Anies Baswedan,” jelas Anies.
Anies juga mengatakan, dirinya sukses merampungkan banyak permasalahan perizinan tempat ibadah yang terhambat.
“Mereka menerima izin dan bisa beribadah dengan baik. Ketika umat Islam, Kristen, Hindu, Budha, kesulitan izin, kami bicarakan, kami komunikasikan. Akhirnya semua dapat izin beribadah,” kata Anies.
Lantas benarkah klaim yang dikatakan oleh Anies?
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah fasilitas pembangunan masjid di Jakarta pada tahun 2018 sebanyak 2.927. Lalu pada tahun 2020 naik menjadi 3.087, tahun 2021 sebanyak 3.433, dan tahun 2022 sebanyak 3.476.
Sementara itu, pembangunan musala di Jakarta pada tahun 2018 sebanyak 2.775, tahun 2020 sebanyak 3.214, tahun 2021 sebanyak 3.525, dan tahun 2022 sebanyak 3.550.
Adapun untuk pembangunan Gereja Protestan di Jakarta pada tahun 2018 sebanyak 2.742, tahun 2020 sebanyak 1.094, tahun 2021 sebanyak 1.098, dan tahun 2022 sebanyak 1.293. Lalu untuk pembangunan Gereja Katolik, perbedaannya tidak berbeda jauh, yakni tahun 2018 sebanyak 45, tahun 2020 sebanyak 45, tahun 2021 sebanyak 47 dan tahun 2022 sebanyak 47.
Untuk pembangunan Pura di Jakarta, pembangunan paling rendah ada di tahun 2021. Rincian tahun lainnya yaitu tahun 2018 sebanyak 29, tahun 2020 sebanyak 29, lalu tahun 2021 sebanyak 13, dan tahun 2022 sebanyak 32. Adapun untuk pembangunan Vihara pada tahun 2018 sebanyak 263, tahun 2020 sebanyak 263, tahun 2021 sebanyak 92, dan tahun 2022 sebanyak 289.
Terakhir, pembangunan Klenteng di Jakarta pada tahun 2018 sebanyak 4 rumah ibadah, tahun 2021 sebanyak 4, tahun 2022 sebanyak 5 rumah ibadah, dan pada tahun 2020 tidak ada rumah ibadah yang dibangun.
Jika berkaca dari data tersebut, tempat ibadah di DKI Jakarta dari tahun 2018-2022 sedikit banyak mengalami peningkatan. Namun, untuk pembangunan gereja protestan berkurang cukup jauh dari tahun 2018 sampai 2022.
Sebagai informasi, pernyataan Anies ini dilontarkan untuk menjawab pertanyaan Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto soal adanya keluhan pembangunan tempat ibadah kelompok minoritas.
"Bagaimana tanggapan Bapak (Anies Baswedan) tentang keluhan adanya kelompok-kelompok minoritas yang ingin membuat tempat ibadah, tapi sangat sulit karena faktor-faktor yang dipersulit birokrasi dan lain sebagainya?" tanya Prabowo.
Untuk diketahui, KPU akan menggelar debat kedua Cawapres pada 22 Desember 2023.