Anies Kutip Bung Karno 'Jangan Putus Asa dan Nyerah Untuk Indonesia, Tetap Semangat Elang Rajawali'
Pesan itu ditulis Anies sehari setelah partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan pesan melalui akun X-nya. Melalui pesannya yang mengutip penyataan presiden pertama Indonesia Sukarno (Bung Karno), Anies mengatakan jangan pernah putus asa dan menyerah untuk Indonesia.
""Jangan putus asa dan jangan pernah menyerah untuk Indonesia. Kata Bung Karno: Tetaplah bersemangat elang rajawali!" kata Anies dengan emitikon senyuman, Selasa (20/8).
- Anies Ditinggal, Ridwan Kamil Duet dengan Kader PKS di Pilkada Jakarta?
- Jalan Satu-Satunya Anies Bisa Berlayar di Pilkada Jakarta 2024
- Anies Belum Jelas, Ridwan Kamil Hampir Pasti Lawan Pasangan Ini di Pilkada Jakarta 2024
- Jawaban Anies Disebut Gerinda Bakal Kalah di Pilgub Jakarta, Singgung Cara Terhormat
Anies juga mengutip pernyataan Mohammad Hatta (Bung Hatta) yang juga mengutip dari pernyataan penulis asal Belanda bernama Rene de Clercq.
"Hanya ada satu negeri yang menjadi negeriku. Ia tumbuh dengan perbuatan, dan perbuatan itu adalah perbuatanku.” -Rene de Clercq, dikutip oleh Bung Hatta dalam pledoinya di Den Haag tahun 1928," kata Anies.
Ditinggal PKS, PKB dan NasDem
Belum diketahui maksud pesan disampaikan Anies tersebut. Akan tetapi, pesan itu ditulis mantan Mendikdibud tersebut sehari setelah partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.
12 partai politik adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Garuda, Partai Gelombang Rakyat (Gelora), Partai Persatuan Indonesia (PPI), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Tiga PKS, NasDem dan PKB berbalik arah mendukung Ridwan Kamil-Suswono setelah sebelumnya menyatakan dukungan terhadap Anies di Pilkada Jakarta.
Anies Dijodohkan PDIP dengan Mantan Wali Kota Semarang
Kini tinggal PDI Perjuangan yang belum mendukung calon di Pilkada Jakarta. Dengan jumlah 15 kursi di DPRD DKI Jakarta, PDI Perjuangan tak bisa mengusung pasangan calon sendiri.
Berdasarkan Undang-Undang, setidaknya PDI Perjuangan membutuhkan 22 kursi sebagai syarat mengusung pasangan calon gubernur-wakil gubernur di Jakarta.
PDI Perjuangan membuka peluang mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Pilkada Jakarta 2024. PDI Perjuangan mempertimbangkan mengusung Anies-Hendrar melawan pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dan calon perseorangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana.
"Ya mungkin nanti PDIP bisa bawa Anies sama Hendrar orang keduanya," kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah kepada wartawan di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/8).
PDI Perjuangan saat ini sedangan mencari rekan koalisi untuk sama-sama mengusung Anies pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Kami lagi berupaya sedemikian rupa masih dengan partai-partai lain sebisa mungkin sebelum tanggal 27 kami cari peluang. Kalau peluangnya dapat kami akan bawa Anies sebagai orang pertama dan Hendi sebagai orang kedua," ujar Said.
PDIP Komunikasi dengan Anies
PDI Perjuangan sudah berkomunikasi dengan Anies terkait bakal calon gubernur DKI Jakarta. Namun apabila PDI Perjuangan tidak mendapat rekan koalisi dipastikan tidak bisa mencalonkan calon di Pilkada Jakarta.
"Ya memang dari sejak awal Pak Anies yang cagub. Kami akan orang keduanya. Tapi kalau toh pada akhirnya kami tidak bisa katakanlah, karena sudah KIM Plus terkonsolidasi kami tidak punya kawan lagi untuk maju ya apa boleh buat?" ujar Said.
Meski begitu, PDI Perjuangan menegaskan belum ada penawaran terhadap Anies sebagai kader kendati mendorong sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
"Enggak. Belum, belum. Masa mau langsung menawarkan Pak Anies sebagai kader dan sebagainya, tidak. Kita tidak sampai sejauh itu. Kita akan mencari peluang-peluang yang mungkin masih bisa dilakukan," tegas Said.
PDI Perjuangan menegaskan apabila pintu koalisi tertutup tetap mennghormati keputusan KIM Plus. "Kalau toh pada akhirnya pintu semua tertutup, karena KIM Plus sudah terkonsolidasi kan kami harus menghormati KIM Plus juga. Karena KIM Plus menghormati kami juga yang berupaya. Kan biasa seperti itu. Cara hormat menghormati di kami itu harus dijaga," pungkasnya.