Aria Bima: Jangan Sampai Vaksin Dimonopoli Orang-orang yang Dekat Kekuasaan
Bima mengajak masyarakat untuk saling memberikan ruang dan jangan sampai menutup partisipasi orang lain.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mengajak semua kalangan berlomba-lomba untuk ikut mengatasi virus Corona di tanah air. Pernyataan tersebut disampaikan Bima, menjawab pertanyaan wartawan terkait Vaksin Nusantara yang diinisiasi oleh mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.
"Vaksin Sinovac maupun Merah Putih kan, di dalam keputusan DPR termasuk Presiden, masih membuka ruang kepada seluruh masyarakat baik dalam dunia akademis maupun dunia medis, untuk terus mencari temuan-temuan. Supaya pengatasan virus, penularannya, kaya UGM dapat GeNose. Semua berlomba-lomba, mari kita jor-joran untuk mikir rakyat, berkaitan dengan mengatasi virusnya, memperkecil penularannya dan mengatasi dampak ekonominya," ujar Bima di sela pembagian sembako di Rusunawa Semanggi, Solo, Sabtu (20/2).
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Bima mengajak masyarakat untuk saling memberikan ruang dan jangan sampai menutup partisipasi orang lain. DPR sendiri, lanjut dia, sudah mengizinkan untuk adanya vaksin non komersial, maupun vaksin mandiri. Namun ia berpesan agar vaksin mandiri tersebut bertujuan untuk mencari keuntungan atau profit oriented.
"Tapi vaksin mandiri jangan sampai ke profit oriented, jangan ke kompetisi yang tidak fair. Semua diberi ruang, BUMN nggak boleh monopoli, privat nggak boleh monopoli. Regulasi harus memberikan ruang yang sama, untuk semua bisa mengakses vaksin," tandasnya.
"Karena terus terang, itu juga mengurangi APBN yang harus saya keluarkan. Yang vaksin-vaksin untuk rakyat, biarkan untuk yang lebih membutuhkan. Yang bisa vaksin dengan membayar sendiri, ya biar membayar sendiri. Maka itu BUMN, apakah itu privat. Jangan sampai ini dimonopoli oleh orang orang yang dekat dengan kekuasaan, semua dapat akses yang sama," tegasnya.
Namun demikian, lanjut dia, semua harus tetap dalam kontrol. Karena hal tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Walaupun vaksin mandiri, tetap harus dikontrol oleh Kemenkes maupun instansi lain, karena menyangkut kesehatan.
"Untuk vaksin temuan dr Terawan, ya tetap kita hargai, tetapi hormati. Jangan terus setiap ada penemuan anak bangsa ini kita caci maki sendiri. Beri dukungan, boleh dikritisi dalam konteks akademis maupun dalam konteks medis. Tapi tidak boleh saling menegasikan. Mau ITB, mau UGM mau ITB atau kedokteran, semua berlomba-lomba untuk menunjukkan partisipasi publik, bahwa kita ini gotong-royong dalam arti sesungguhnya itu tidak hanya secara fisik, tapi juga secara intelektual," terangnya.
Menurut Bima, tidak mudah membeli bahan baku maupun vaksin. Masing-masing sudah menegosiasikan antara negara satu dengan lainnya. Saat ini, dikatakannya, kemandirian dalam berbagai sektor harus diperkuat, termasuk dalam hal pengadaan vaksin.
"Penemuan vaksin-vaksin yang kreatornya anak bangsa ini harus diberi keleluasaan. Jadi saya tidak setuju kalau baru imik-imik (mulai) saja, ada vaksin nusantara, antar intelektual tidak saling mendukung secara akademis, secara intelektual, tapi sudah saling menegasikan," jelasnya.
Politisi PDIP itu juga membagikan paket sembako dan alat pelindung diri (APD). APD diberikan kepada para penggali kubur di TPU Bonoloyo Solo, sedangkan pembagian sembako diberikan kepada para abang becak dan ratusan penghuni Rusunawa Semanggi serta panti asuhan di Gentan, Baki Sukoharjo.
"Situasi pademi kita harus bantu sesama. Saya bagikan sembako pada warga yang membutuhkan. Kalau sembako secara periodik saya selalu sediakan di Bale Rakyat," pungkas Bima.
Baca juga:
Jokowi Tak Ingin Masyarakat Ditakut-takuti agar Mau Vaksinasi Covid
Saat Ramadan, Jokowi Sebut Vaksinasi Covid Umat Muslim Malam dan Nonmuslim Siang
Jokowi Ingin Vaksinasi Covid Selesai Akhir Tahun: Kita Memiliki 39.000 Vaksinator
Menkes Budi Soal Vaksinasi: Jangan Ada Persepsi Orang Kaya Bisa Duluan
7 Juta Dosis Vaksin Disiapkan untuk Masyarakat Lanjut Usia
Lansia Bisa Ikut Vaksinasi dengan Mendaftar Lewat Ormas