Bahlil Balas Anies Usai Sindir Ridwan Kamil Nyoblos di Bandung: Jadi Pemimpin Harus Bijaksana
Ridwan Kamil dan Suswono diketahui masih ber-KTP Jawa Barat (Jabar) dan menyalurkan hak pilih di Bandung dan Bogor.
Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia pasang badan usai mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyentil pasangan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono yang mencoblos di luar Jakarta. Ridwan Kamil dan Suswono diketahui masih ber-KTP Jawa Barat (Jabar) dan menyalurkan hak pilih di Bandung dan Bogor.
Bahlil menilai kritikan dari Anies Baswedan tersebut tidak mencerminkan sikap pemimpin bijaksana. "Ya, jadi pemimpin itu harus semuanya bijaksana. Jangan selalu berpikir yang menurut saya tidak mencerminkan pemimpin yang baik," ujar Bahlil di kediamannya kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (27/11).
- Sama Seperti Ridwan Kamil, Suswono Nyoblos di Jabar
- Kabar Alihkan Dukungan dari Ridwan Kamil ke Anies di Pilkada Jakarta, Begini Tanggapan PKB
- Ridwan Kamil soal Heboh Baliho 'OTW Jakarta': Saya Harap Masyarakat Bersabar
- Baliho Ridwan Kamil 'OTW Jakarta Nih', Golkar Tak Tutup Kemungkinan Maju Pilgub DKI
Dia lantas mencontohkan mantan gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pernah melakukan asli serupa. Saat itu, Jokowi memilih untuk mencoblos di kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah, kendati ikut kontestasi Pilgub Jakarta.
"Kalau persoalan Pak RK memilih di Jawa Barat, tidak di Jakarta. Di 2012, Pak Jokowi juga itu memilihnya tidak di Jakarta. Karena Pak Jokowi waktu jadi gubernur itu ber KTP-nya Solo," ucap Bahlil.
Bahkan menurut Bahlil, Jokowi berhasil memenangkan Pilgub DKI Jakarta 2012 meski memberikan hak suaranya di Solo. Bahlil optimis Ridwan Kamil dapat mengikuti jejak Jokowi untuk memenangkan Pilgub DKI Jakarta 2024.
"Dan pak Jokowi bisa jadi gubernur yang baik untuk Jakarta. Dan Pak Jokowi jadi gubernur. Kita doakan InsyaAllah jejak Pak Jokowi itu dapat diikuti oleh Pak RK," tegas Bahlil.
Bahlil mengatakan, tidak ada aturan yang dilanggar dari keputusan Ridwan Kamil untuk memberikan hak pilihnya di Bandung, Jawa Barat. Ia pun meminta keputusan Ridwan Kamil yang memilih mencoblos di Bandung agar tidak dijadikan persoalan.
"Tapi kan tidak ada aturan yang dilanggar. Jadi jangan terlalu berpikir, intelektualitas itu harus diberi dengan cara berpikir juga yang bijak," tandas Bahlil.
Anies Sindir Ridwan Kamil-Suswono Maju Pilkada Jakarta Tapi Nyoblos di Lain Tempat
Sebelumnya mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat berguyon dengan awak media usai menyalurkan hak suaranya di TPS 29 Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Dia sempat berseloroh bahwa Pilkada Jakarta kali ini unik lantaran ada paslon yang tidak mencoblos di Jakarta.
“Selamat nyoblos. Pada nyoblos enggak nih? Tapi unik di pilkada ini pesertanya pada nyoblos di Jakarta enggak nih semua? Loh benar dong, yang ikut dan yang dukung nyoblosnya di Jakarta,” tutur Anies usai mencoblos di TPS 29 Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (27/11).
Diketahui, Paslon nomor urut 01 Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono tidak menyalurkan hak suaranya di Jakarta. Ridwan Kamil sendiri bergerak ke Bandung, sementara Suswono di Bogor.
“Bener nggak? Loh kalau enggak nyoblos di Jakarta terus mau gimana? Gitu ya. Udah nanti kebanyakan (ngomongnya),” sambung Anies.
Sebelumnya, Anies Baswedan meminta seluruh warga Jakarta melawan segala bentuk serangan fajar di Pilkada Jakarta 2024, baik dalam bentuk politik uang atau money politic, hingga pembagian bantuan bersyarat.
“Bila ada yang memberikan bantuan bersyarat, ada yang memberikan pembagian-pembagian macam-macam caranya, jangan sampai mengubah pilihan. Tetap pilih sesuai dengan yang semula diyakini. Saya meyakini bahwa proses demokrasi seperti ini harus dijaga dan dijaga ramai-ramai,” tutur Anies di TPS 29 Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (27/11).
Kepada seluruh warga Jakarta, Anies Baswedan pun mengajak untuk mengabadikan segala bentuk pelanggaran yang terjadi selama proses pencoblosan.
“Bila menemukan praktik-praktik seperti itu, foto, laporkan, ungkapkan kepada publik,” jelas dia.
Anies berharap, semua pihak dapat bekerjasama dalam menjaga demokrasi berjalan dengan baik, hingga mendapatkan pemimpin yang bebas dari kecurangan.
“Dan kepemimpinan yang terpilih adalah kepemimpinan dari hasil proses yang jujur, adil, bersih. Ini pesan penting, saya harap bisa menjadi perhatian bagi kita semua,” Anies Baswedan menandaskan.