Bahlil Siap jadi Calon Ketum Gantikan Airlangga, Golkar: Dia Bukan Lagi Kader
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengaku siap menjadi calon ketua umum Partai Golkar.
Bahlil menyatakan kesiapannya menjadi Ketum Golkar, apa alasannya ingin ganti posisi Airlangga?
Bahlil Siap jadi Calon Ketum Gantikan Airlangga, Golkar: Dia Bukan Lagi Kader
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengaku siap menjadi calon ketua umum Partai Golkar.
Bahlil mengatakan, kesiapannya itu adalah bentuk pengabdian murni kepada partai. Secara modal ekonomi Bahlil pun mengaku berkecukupan.
DPP Partai Golkar membantah Bahlil merupakan kader partai. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Samsul Hidayat mengatakan, Bahlil pernah mengaku tidak lagi menjadi kader partai beringin sejak 10 tahun lalu.
Sehingga hari ini tidak tercatat sebagai kader Golkar
"Bahlil bukan lagi kader Golkar. Dan dia juga sudah mengakui tidak lagi menjadi bagian dari Partai Golkar sejak 10 tahun lalu,"
kata Samsul dalam keterangannya, Senin (24/7).
Merdeka.com
Karena bukan kader Golkar, Bahlil seharusnya tidak pantas mengaku siap menjadi ketua umum. Kader Golkar tidak mau dipimpin oleh orang bukan dari kader internal.
"Masa bukan kader Golkar mengaku siap menjadi ketua umum. Malu dong. Kita juga sebagai kader tidak mau dipimpin sosok yang bukan berasal dari kader Golkar,"
ujar Samsul dalam keterangannya.
Ketua DPP Golkar Lamhot Sinaga menilai Bahlil layaknya ilalang di tubuh Golkar. Sama-sama berjuang untuk tumbuh bersama, memakan nutrisi yang sama, menunjukkan rupa sama tapi akhirnya ilalang itu ingin merebut lahan gandum.
"Percayalah, kami akan mencabut ilalang pengganggu ini, walau tidak harus buru-buru, karena mungkin akar ilalang yang menyangkut di akar gandum,"
ujar Lamhot dalam keterangannya.
Bahlil yang mengaku siap menjadi ketua umum menjelang pemilu dinilai sarat kepentingan dan syahwat berkuasa. Menurut Lamhot, pernyataan Bahlil itu bermakna ganda. "Pertama, menunjukkan kepada masyarakat kalau dia lebih baik dari Ketum saat ini, menunjukkan angka-angka yang mendelegitimasi kinerja Airlangga. Bahkan membawa suara perwakilan golkar di daerah, entah suara siapa yang dimaksudkan, di saat Golkar sedang solid-solidnya. Ada ambisi dan syahwat berkuasa di sini," jelas Lamhot.
Kemudian pernyataan itu bisa dilihat hubungan dukungan pencapresan. Bahlil dianggap akan membawa Golkar untuk mendukung calon presiden tertentu. Sementara Golkar bersikap membentuk koalisi sendiri atau mendorong Airlangga sebagai penerima mandat Munas untuk maju di Pilpres 2024. "Ada upaya mendeligimitasi keputusan Munas demi kepentingan pribadi dan kelompoknya," kata Lamhot.