Bambang Pacul: Dewan Kolonel PDIP itu Bahan Tertawaan dan Candaan
"Serius apanya. (Dewan kolonel) Itu kan hanya candaan, gini logikanya, kalau dewan Kolonel itu di kemiliteran, ya toh? Ini orbitnya, orbit politik, orbit politik mana ada pangkat cah bagus. Ya toh, kepangkatannya ya ketua komisi," tegasnya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto atau biasa disapa Bambang Pacul mengatakan, pembentukan Dewan Kolonel yang diinisiasi sejumlah anggota DPR Fraksi PDIP hanya guyonan. Sehingga, hal itu hanya sebagai bahan candaan saja.
"Namanya Kolonel itu pangkat di dalam kemiliteran, ya toh. Dewan kolonel yang ada di Senayan itu kan pasti gojegan (candaan)," kata Bambang Pacul kepada wartawan, Rabu (21/9).
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
"Ya gojegan itu bahan tawaan, bahan canda-candaan. (Berarti) guyonan," sambungnya.
Ia menegaskan, Dewan Kolonel itu hanya sebuah candaan. Karena, di dalam sebuah politik tidak adanya kepangkatan seperti di lembaga kemiliteran.
"Serius apanya. (Dewan kolonel) Itu kan hanya candaan, gini logikanya, kalau dewan Kolonel itu di kemiliteran, ya toh? Ini orbitnya, orbit politik, orbit politik mana ada pangkat cah bagus. Ya toh, kepangkatannya ya ketua komisi," tegasnya.
"Kepala aja enggak ada, jadi di politik itu, di Senayan ini, itu lebih banyak sering rembukan, kalau enggak ada rapat kan pada kongkow, gitu loh," sambungnya.
Lalu saat itu disinggung, pembuatan Dewan Kolonel untuk mendongkrak elektabilitas Puan Maharani. Ia pun menjewab Dewan Sersan.
"(Dewan Kolonel ini kan buat katanya buat dongkrak elektabilitas Puan) Ah ada juga Dewan Sersan," tutupnya.
Sebelumnya, anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Johan Budi Sapto Pribowo mengakui menjadi inisiator 'dewan kolonel' untuk mendukung pencapresan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Johan bilang, tim ini dibentuk atas inisiatif beberapa anggota Fraksi PDIP DPR.
"Gimana nih kita yang mendukung mbak Puan, gimana kalau kita bikin tim. Tim yang ikut membantu mbak Puan untuk jadi capres. Ini enggak ada kaitannya sama DPP lho ya," kata Johan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9).
"Tapi kami di Fraksi ada sekelompok orang, ingin menjadi timnya mbak Puan untuk persiapan Pilpres itu," jelasnya.
Akhirnya Johan menyebut tim yang diinisiasi tiga bulan lalu dengan sebutan 'Dewan Kolonel'.
"Kemudian saya usul, kita bentuk aja tim. Saya sebut Dewan Kolonel itu. Gitu ceritanya," kata mantan Jubir KPK ini.
Selain Johan, yang menjadi inisiator adalah Trimedya Panjaitan, Hendrawan Supratikno, Masinton Pasaribu, serta Agustina Wilujeng Pramestuti.
Akhirnya grup ini berkembang. Banyak anggota fraksi PDIP yang loyalis Puan bergabung. Setelah beranggotakan sampai 12 orang ditunjuk dua pimpinan yang disebut sebagai jenderal. Yaitu Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto dan Sekretaris Fraksi PDIP DPR Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.
"Nah kolonel pasti ada jenderal. Jenderalnya adalah Utut sama Pacul. Ini saya cerita sebenarnya," ujarnya.
(mdk/ded)