Bamsoet Tegaskan Persaingan dengan Airlangga di Munas Golkar Selesai
Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan, persaingan antara dirinya dengan Airlangga Hartarto untuk memperebutkan kursi Ketua Umum Partai Golkar sudah selesai. Hal itu ia katakan setelah dilantik sebagai Ketua MPR periode 2019-2024.
Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan, persaingan antara dirinya dengan Airlangga Hartarto untuk memperebutkan kursi Ketua Umum Partai Golkar sudah selesai. Hal itu ia katakan setelah dilantik sebagai Ketua MPR periode 2019-2024.
"Saya ingin mengatakan bahwa tidak ada lagi persaingan, kita sudah selesai," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Bamsoet menjelaskan, pihaknya memang sengaja menurunkan tensi persaingan. Namun dia merahasiakan maksud dari penurunan tensi itu terkait dengan kesepakatan politik.
"Lain-lain biarlah saya, ketua umum dan Tuhan yang tahu apa yang sudah kita membuat komitmen," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Airlangga menilai perdamaiannya dengan Bamsoet memberikan dampak yang positif. Serta menunjukkan soliditas partai.
"Jadi hari ini sudah jelas Golkar membuktikan soliditas dengan soliditas kebersamaan Partai Golkar mengutamakan kepentingan nasional di atas segala-galanya," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Bambang Soesatyo resmi menjadi ketua MPR periode 2019-2024. Senyumnya merekah saat banjir tepuk tangan oleh anggota untuk politikus Golkar itu.
Bamsoet, berteriak memecah keriuhan di Ruang Sidang Paripurna Nusantara di Gedung Kura-kura, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/10). Bamsoet menyampaikan terima kasih kepada sang Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
"Terima kasih ketua umum saya, Bapak Airlangga," kata Bamsoet.
Baca juga:
Mempertemukan Airlangga & Bamsoet, Surya Paloh Bantah Ingin Intervensi Munas Golkar
Bamsoet Soal Munas Golkar: Hanya Saya, Tuhan dan Airlangga yang Tahu
Bamsoet 'Cooling Down', Akbar Tanjung Persilakan Kader Lain Tantang Airlangga
Airlangga: Pimpinan DPR MPR Besok Kita akan Putuskan
Ormas Pendiri Golkar Dukung Penuh Airlangga Kembali Jadi Ketum
Ada Surya Paloh di Balik 'Gencatan Senjata' Airlangga dan Bambang Soesatyo
Akbar Tandjung Senang Airlangga dan Bamsoet Berdamai