Bantah Bayar Rp 500 Ribu, BPN Prabowo Sebut Ada yang Manfaatkan Nenek Inaq
Caleg DPR RI asal NTB itu menambahkan, saat ini timnya sedang mencari pria yang memanfaatkan nenek tersebut supaya mengaku diberi uang Rp 500 ribu.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menepis tuduhan memberi uang Rp 500 ribu kepada seorang nenek-nenek yang hadir dalam kampanye capres Prabowo Subianto di lapangan Karang Pule NTB, Selasa (26/3). Nenek itu dipeluk dan dicium oleh Prabowo saat hadir di kampanye.
Juru Bicara BPN Taufan Rahmadi menegaskan, nenek-nenek bernama Inaq Irah tersebut tak menerima uang sepeser pun dari pihaknya.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
"Beliau menegaskan bahwa beliau tidak pernah menerima uang untuk naik ke panggung kampanye, benar-benar murni karena ingin bertemu Bapak Prabowo," kata Taufan kepada merdeka.com, Rabu (27/3).
Caleg DPR RI asal NTB itu menambahkan, saat ini timnya sedang mencari pria yang memanfaatkan nenek tersebut supaya mengaku diberi uang Rp 500 ribu.
"Tim relawan Prabowo-Sandi akan mencari laki-laki yang memanfaatkan nenek ini," ucapnya.
Taufan juga mengirimkan video klarifikasi dari nenek tersebut yang dibuat oleh pihaknya. Dalam pengakuanya, nenek-nenek itu membantah menerima uang Rp 500 ribu.
"Gak pernah terima uang, ndak pernah dibayar, ndak ada saya dibayar," kata nenek itu saat ditanya tim Prabowo-Sandi.
Sebelumnya, Dalam kampanye terbuka di lapangan Karang Pule NTB, Selasa (26/3), Calon Presiden nomor 02 Prabowo Subianto tampak di atas panggung memeluk seorang nenek. Fotonya viral di media sosial.
Momen mesra itu diunggah oleh Jubir Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dalam twitternya, Dahnil mengatakan, nenek itu merangsek naik ke panggung minta bertemu Prabowo.
"Di NTB seorang nenek merangsek naik panggung. Berbisik, menitipkan pesan, menitip harap untuk anak cucu agar diperjuangkan Pak @prabowo dan bang @sandiuno," tulis Dahnil dikutip merdeka.com, Rabu (27/3).
Setelah foto tersebut beredar, sosok nenek tersebut muncul kembali dengan sebuah video. Dalam video itu sang nenek mengaku mendapatkan uang Rp 500 ribu setelah pertemuannya dengan Prabowo.
"(Dapat) Rp 500 ribu, salaman gini tangannya begini, dipeluk, dicium, salam dua jari Pak Prabowo," kata nenek tersebut di video.
Vlog tersebut diambil bersama seorang pria. Diduga kerabat dekat sang nenek. Sang pria itu kemudian menekankan bahwa dirinya pendukung Capres nomor 01Jokowi. Namun, sang nenek tetap pada pendiriannya dukung Prabowo.
"Kalau saya pilih Pak Jokowi," kata pria itu.
"Ah Pak Jokowi enggak ada apa-apanya," tutup nenek tersebut.
Baca juga:
Kampanye di Banjarmasin, Jokowi Janji Hadirkan Kereta Trans Kalimantan
Tim Jokowi Laporkan Sejumlah Isu Hoaks di Medsos dan Perusakan APK di Jabar
AHY: Tak Perlu Dipertanyakan Lagi Posisi Demokrat di Pilpres 2019
Kampanye Akbar di Banjarmasin, Jokowi Langsung Ajak Massa Selfie
Fatwa Haram Golput dari MUI yang Membingungkan
Ma'ruf Amin Yakin Raih 80 Persen Suara di Wonosobo
Bela dan Puji Jokowi, Menko Luhut Pesan Jangan Menjelekkan Presiden