Bawaslu gaet tokoh agama lawan politik uang
Dalam menarik dukungan, mekanisme politik uang saat ini semakin masif, seperti memberi uang makan sampai sumbangan.
Jelang pemilihan kepala daerah atau pemilihan umum, politik uang menjadi hal lumrah. Salah satu ruang publik yang dimanfaatkan sebagai target politik uang adalah tempat ibadah seperti gereja.
Berbagai pihak tentu mengkritik praktik tersebut, karena dapat merusak nilai demokrasi di Indonesia. Pernyataan tersebut juga dibenarkan Anggota Badan Pengawas Pemilu, Nelson Simanjuntak.
Menurut Nelson, tindakan praktik uang adalah suatu praktik yang berbahaya dan perlu dicegah. Namun Nelson menyampaikan saat ini telah terjadi kemerosotan moral di mana masyarakat menjadi permisif terhadap praktik politik uang.
"Secara moral menurut yang kita alami ada kemerosotan. Semakin permisifnya sogokan dari calon ke pemilih," kata Nelson dalam jumpa pers 'pesan pastoral PGi untuk Pilkada Serentak 2015' di Graha Oikoumene, Jalan Salemba Raya No 10, Jakarta Pusat, Minggu (27/9).
Menurutnya, dalam menarik dukungan, mekanisme politik uang saat ini semakin masif. Mulai dari pemberian uang makan, atau sumbangan kemudian adanya istilah serangan fajar sampai secara terang-terangan oknum bakal calon memberikan uang kepada pemilih.
"Semakin permisifnya sogokan dari calon ke pemilih. Diawali pemberian uang makan, atau sumbangan, lalu bergeser dengan serangan fajar. Lalu berkembang, masyarakat masih malu malu tapi di antaranya mereka terang-terangan, hal tersebut membuat masyarakat menjadi permisif" sambung Nelson.
Oleh karena itu, menurutnya Bawaslu telah berupaya melakukan tindakan preventif khususnya kepada jemaat gereja. Pihaknya akan bekerja sama dengan tokoh agama untuk memberikan pesan moral kepada jemaat agar cerdas dalam memilih.
"Oleh karna itu, bagaimana mendorong tokoh agama dan masyarakat dalam berperan serta untuk memberi pesan moral supaya mengikuti pemilu dengan moral dan demokratis," tandasnya.
Baca juga:
Perludem kritik banyak alat peraga masih terpasang jelang pilkada
ICW desak KPU & Bawaslu batalkan calon pilkada berstatus narapidana
Ikhsan Modjo sebut Panwaslu Tangsel jadi timses Airin
Orasi sindir Airin, Ikhsan Modjo dilaporkan ke Panwaslu Tangsel
Lolos peserta Pilwali Surabaya, Rasiyo-Lucy gelar sujud syukur
Duet dengan Lucy, Rasiyo bilang 'orang cantik pasti dipilih'
Di hadapan Kapolres se-Jatim, Kapolri minta waspada jelang pilkada
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.