Begini Hitung-Hitungan Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri
Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih
Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih
Begini Hitung-Hitungan Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menjelaskan, hitung-hitungan terkait pembagian jatah menteri di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu dia sampaikan, menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang meminta jatah lima kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran kelak.
"Nah kemarin hitung-hitungan saja itu, hitung-hitungan lepas saja. Misalnya kita memperoleh 15,28 persen. Kalau dari 58 persen kan, 25 persen. Artinya seperempat. Seperempat dari 34 ya wajar dong kalau Golkar," kata Doli, kepada wartawan, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (22/3).
Kendati demikian, Doli menegaskan, pembagian kursi menteri merupakan hak prerogatif dari presiden terpilih. Sehingga, Partai Golkar tak ada hak untuk mengatur jumlah kursi menteri yang akan diberikan nanti.
"Tapi sekali lagi Golkar ingin menegaskan, urusan kabinet itu adalah hak prerogatifnya presiden terpilih, ya kalau dari hasil pengumuman tadi malam, itu hak prerogatifnya Pak Prabowo," ucap Doli.
Namun, Doli menilai, Prabowo dan Gibran nantinya akan meminta pendapat para ketua umum partai pengusung perihal pembagian kursi kabinet.
"Walaupun tentu Pak Prabowo sadar betul, karena memang sistem presidensial kita ini menempatkan beliau sebagai pemegang hak prerogratif, tapi kan tidak ada selama ini satu partai politik yang berani menjalankan sendiri," jelas Doli.
"Selalu menjalankan pilpres gabungan partai politik. Jadi tentu pasti akan ada komunikasi dengan parpol pengusung beliau kemarin," imbuh dia.