Bela OSO, Kader Sebut Hanura Tak Gagal Pileg Jika Wiranto Tegas Sikapi Dualisme
Menurutnya, Wiranto turut andil dalam kegagalan Hanura pada Pileg. Sebab Wiranto tidak memberikan sikap tegas saat dualisme Hanura.
Pendiri Hanura Wiranto menyatakan penyesalannya memilih Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai ketua umum. Hal itu menanggapi OSO yang menyalahkan Wiranto atas kegagalan Hanura di Pileg 2019.
Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir membela OSO. Menurutnya, Wiranto turut andil dalam kegagalan Hanura pada Pileg. Sebab Wiranto tidak memberikan sikap tegas saat dualisme Hanura.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
Pada 2018 lalu, Sarifuddin Sudding, sebagai sekretaris jenderal mengkudeta OSO dan membentuk kepengurusan baru dipimpin Daryatmo yang dikenal Kubu Ambhara. Sedangkan OSO menyatakan sebagai kepemimpinan yang sah atau dikenal sebagai kubu Manhattan.
Kata Inas, polemik tersebut merupakan petaka karena sumber perpecahan Hanura dari tingkat elite sampai akar rumput. "Sehingga soliditas partai tidak lagi dapat dipertahankan dan konstituen-pun akhirnya lari. Jadi tidak heran jika kursi Hanura hilang di berbagai daerah dan bahkan gagal menuju Senayan," jelasnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (17/5).
Inas menilai, Wiranto, sebagai ketua dewan pembina, sedianya bisa mencegah perpecahan tersebut. Tetapi, Wiranto, menurut Inas malah 'mencla-mencle'.
"Seharusnya hal ini tidak akan terjadi jika Pak Wiranto pada saat itu tidak mencla mencle dalam menyikapi dinamika di Partai Hanura pada saat itu," katanya.
Inas menilai pernyataan Wiranto di media massa seperti membenarkan tindakan Sudding dkk. Tetapi di sisi lain, lanjutnya, Wiranto mengatakan ketua umum tetap OSO.
"Padahal sikap yang ditunjukan oleh Wiranto tersebut, jelas-jelas mengkhianati kesepakatan serah terima Ketua Umum Hanura dari Wiranto kepada Bang OSO, yakni membesarkan Hanura dan memenangkan Pileg 2019," tegasnya.
Inas menuturkan, perpecahan tidak akan terjadi kalau Wiranto tegas menolak Munaslub oleh kubu Sudding dan mendukung kepemimpinan OSO. Adapun saat itu, kubu Sudding menganggap pesan WhatsApp Wiranto membuka jalur untuk melaksanakan Munaslub. Pesan tersebut tak tegas menyatakan keberpihakan Menko Polhukam tersebut.
Inas melanjutkan, padahal seharusnya Wiranto tahu kalau perpecahan akan berakibat buruk lantaran sudah menjelang pemilihan legislatif 2018. "Atau jangan-jangan justru ini merupakan strategi Pak Wiranto untuk menjatuhkan Bang OSO? Who knows?" tutupnya.
Hubungan Wiranto dan OSO tengah memanas. OSO menyalahkan Wiranto atas kegagalan Hanura. Wiranto yang tidak ingin disalahkan, mengatakan kesalahannya telah menunjuk OSO sebagai ketua umum pada 2017.
Baca juga:
Wiranto: Kesalahan Saya Cuma Satu, Tunjuk OSO Jadi Ketum Hanura
Mirwan Amir Desak OSO Ganti Seluruh Pengurus DPP Hanura
Mirwan Amir: OSO Jangan Pikirkan Jokowi Saja, Hanura Juga Dipikirkan
Ketua MK Tak Mau Tanggapi Sindiran OSO Soal Gagal Nyaleg DPD
Hanura Tak Lolos DPR, Ini Alasan OSO Salahkan Wiranto