Belajar dari hoaks Ratna Sarumpaet, politisi diminta tak mudah sebar informasi
Aktivis Ratna Sarumpaet mengakui telah berbohong terkait penganiayaan yang dialaminya. Sebelum pengakuan Ratna itu, aparat Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah membeberkan fakta lain bahwa Ratna telah menjalani operasi plastik di wajahnya.
Aktivis Ratna Sarumpaet mengakui telah berbohong terkait penganiayaan yang dialaminya. Sebelum pengakuan Ratna itu, aparat Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah membeberkan fakta lain bahwa Ratna telah menjalani operasi plastik di wajahnya.
Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi keberhasilan itu sebagai upaya Polri meredam gejolak akibat berita bohong. Dia juga mengingatkan semua pihak termasuk koleganya di DPR untuk tidak mudah menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
-
Bagaimana Ratna Sarumpaet menunjukkan keaktifannya di masa Orde Baru? Di masa orde baru 1998, Ratna Sarumpaet juga aktif menyuarakan keadilan. Ia bahkan berorasi saat menduduki gedung DPR RI di tahun 1998.
-
Apa yang dilakukan Ratna Sarumpaet saat melakukan kunjungan sosial di Sintang, Kalimantan Barat? Pada 1992 ia juga berkunjung ke Sintang, Kalimantan Barat dan menjalankan misi sosial. Ia juga berfoto di dalam rumah adat Dayak bersama anak-anak di sana.
-
Apa yang dilakukan Ratna Kaidah? Ratna Kaidah kini menjadi seorang selebgram Bahkan, akun instagram pribadinya sudah punya banyak follower. Media sosialnya selalu ramai dengan banyak komentar Setidaknya, ada 225 ribu orang yang mengikuti akun instagram Ratna Kaidah saat ini.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Mengapa Ratna Sarumpaet ditangkap di tahun 1998? Sebelumnya, ia bahkan sempat ditangkap pada 11 Maret 1998 di Ancol dan ditahan selama beberapa bulan karena tuduhan makar.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
"Cerita penganiayaan itu membuat banyak pihak, baik politisi hingga aktivis akhirnya mengeluarkan suara karena menganggap apa yang disampaikan Ratna Sarumpaet adalah benar. Kebohongan ini tentunya bisa berdampak luas lantaran banyaknya pihak yang ikut membela karena menganggap benar," terang Sahroni, melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (3/10).
"Saya mengapresiasi Polri dalam hal ini Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya karena sikap aktifnya menelusuri kebenaran penganiayaan tersebut. Ini menandakan Polri aktif membaca dinamika dan kegelisahan yang berpotensi lebih luas di masyarakat, terlebih jelang Pemilu serentak 2019 mendatang," kata politisi NasDem yang kembali maju sebagai calon legislator dari daerah pemilihan III Jakarta ini.
Lebih jauh Sahroni kembali mengingatkan masyarakat Indonesia, termasuk koleganya di parlemen, untuk tidak serta merta menelan informasi diterimanya. Dua kubu pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden harus arif menggunakan materi yang dikampanyekan dengan tak menyerang atau memfitnah satu sama lain.
"Jangan gunakan cara kotor dengan menyebar kebencian ataupun fitnah yang membuat kegelisahan di masyarakat. Ayo kampanyekan program, bukan dengan menjelekkan kubu lawan," pesan pria yang lekat dengan sebutan Anak Priok ini.
Dalam kesempatan yang sama Sahroni mengingatkan, Indonesia tengah berduka dengan berbagai rentetan bencana gempa bumi dan tsunami. Karenanya ia meminta para penyebar hoaks untuk menghentikan kreativitasnya dengan turut memikirkan warga Indonesia yang tengah dilanda kedukaan.
"Duka akibat bencana gempa di NTB, Donggala hingga Palu yang disertai tsunami masih dirasakan masyarakat. Jangan lagi tambah kedukaan itu dengan keresahan akibat pernyataan ataupun informasi menyesatkan yang dapat membuat masyarakat Indonesia saling curiga satu sama lain," tegasnya.
Baca juga:
Tim Jokowi: Prabowo, Sandiaga, Amien Rais lakukan bunuh diri politik
Emil sarankan Ratna Sarumpaet minta maaf ke warga Bandung & Cimahi yang sempat resah
Cerita dokter Tompi 'ungkap' kasus-kasus janggal
Sandiaga: Tim Prabowo lakukan hoaks, akan kita laporkan ke polisi
Soal Ratna Sarumpaet, Tim Jokowi sarankan Prabowo minta maaf
Koalisi Prabowo pertimbangkan copot Ratna Sarumpaet dari posisi juru kampanye