Beri dana kampanye Rp 16 M, Sandi sebut uang halal keringat sendiri
Beri dana kampanye Rp 16 M, Sandi sebut uang halal keringat sendiri. Sandiaga mengaku rela menggunakan uang itu untuk membantu proses demokrasi lebih baik. Dia juga mengklaim laporan dana kampanyenya lebih transparan dibanding lawan politiknya.
Selama masa kampanye putaran kedua Pilgub DKI, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengeluarkan dana Rp 17,9 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar 89 persen berasal dari kantong pribadi Sandiaga Uno sebagai cawagub DKI Jakarta. Sandiaga mengaku, dana kampanye Rp 16 miliar tersebut murni hasil keringatnya sendiri.
"Yang dari saya, semua dari saya sendiri," kata Sandiaga di Jakarta, Senin (17/4).
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Kapan Danvy Rukmana disebut mirip dengan Annisa Trihapsari? Hampir di setiap postingan, netizen selalu mengomentari bahwa Sekar semakin terlihat mirip dengan Annisa Trihapsari.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Bagaimana Anies-Cak Imin menuju ke KPU? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Saat itu, mereka menggunakan mobil Jeep untuk menuju ke KPU RI, Jakarta.
"Kami kedepankan bahwa ini dari hasil usaha saya sendiri, hasil keringat sendiri, uang halal yang saya gunakan untuk membantu agar proses demokrasi kita lebih baik ke depan," sambungnya.
Jumlah rinci pengeluaran dana kampanye telah dilaporkan kepada KPU DKI Jakarta. Sandiaga mengklaim, laporan pengeluaran dana kampanye timnya paling transparan dibandingkan lawan politiknya.
"Ini paling transparan dan kami tidak gunakan akun-akun lain untuk membungkus sumbangan dari pengusaha-pengusaha besar," ungkap Sandiaga.
Tak hanya itu, dia juga mengklaim sebagai satu-satunya calon kepala daerah yang melaporkan LHKPN dua kali selama proses Pilgub DKI Jakarta. Padahal hal tersebut tak diharuskan oleh pihak penyelenggara pemilu.
"Saya satu-satunya calon kepala daerah yang memasukkan LHKPN dua kali, putaran pertama maupun putaran kedua, walaupun tidak ada keharusan," ucapnya.
Sebelumnya, Selama masa kampanye putaran kedua Pilgub DKI Jakarta, Anies-Sandi menghabiskan Rp 17,9 miliar. Melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, tim sukses Anies-Sandiaga mengumpulkan dana kampanye Rp 18 miliar.
Dana itu diperoleh dari Sandiaga sebagai donatur terbesar yakni Rp 16 miliar atau hampir 89 persen. Dana kampanye juga datang dari badan hukum swasta sekitar Rp 1,5 miliar atau 8 persen. Dan, saldo awal dana kampanye sekitar Rp 553 juta.
Dana itu digunakan untuk penyebaran bahan kampanye sebesar Rp 4 miliar, iklan sebesar Rp 250 juta, pertemuan tatap muka sebesar Rp 1 miliar, pertemuan terbatas Rp 50 juta. Untuk kebutuhan peralatan kampanye, tim Anies-Sandi merogoh Rp 10 juta, dana operasional sebesar Rp 830 juta. Pengeluaran terbesar untuk kegiatan lain yang nilainya Rp 10 miliar.
Kegiatan lain yang dimaksud adalah konsolidasi penguatan struktur partai pengusung yang membutuhkan dana Rp 7,9 miliar, penguatan relawan Rp 146 juta, koordinasi dan pelatihan relawan sebesar Rp 2 miliar, dan untuk kebutuhan survei Rp 440 juta.
(mdk/noe)