Big Data Tokoh Populer Jawa Barat: Ridwan Kamil 'Dikepung' Dua Kader Gerindra
Jayabaya Engine-X mengeluarkan Big Data perbincangan media sosial tentang bakal calon gubernur Jawa Barat 2024. Sejumlah temuan menarik terungkap dalam data tersebut.
Jayabaya Engine-X mengeluarkan Big Data perbincangan media sosial tentang bakal calon gubernur Jawa Barat 2024. Sejumlah temuan menarik terungkap dalam data tersebut.
Peneliti Lembaga ASR Bigdata Jayabaya Enginex Gumilar Satriawan mengatakan, temuan big data yang dimilikinya merupakan mesin yang bisa mengextract data dari media sosial dan media online.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Siapa yang memberikan wejangan kepada Ridwan Kamil? Dalam pertemuan itu, Foke mengaku telah memberikan sejumlah wejangan kepada mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
-
Apa program yang dijanjikan Ridwan Kamil untuk masing-masing RW di Jakarta? Salah satu programnya nanti RW-RW akan kita kasih anggaran minimal Rp100 sampai Rp200 juta, kata RK di Jakarta Timur, yang dikutip (8/9).
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Siapa saja yang menjadi Timses Ridwan Kamil dan Suswono? Pasangan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono berencana akan mengumumkan susunan nama-nama Tim sukses (Timses) pekan ini"Insya Allah minggu ini beres (bakal diumumkan)," kata Ridwan Kamil di daerah Jakarta Pusat, Kamis (5/9).
Data tersebut diambil sesuai dengan event dan subjek kebutuhan peneliti. Dalam hal ini, ujar dia, timnya merilis hasil monitor selama tahun 2023 terhadap tokoh Jawa Barat.
"Berdasarkan variable keterkenalan dan ketersukaan masing-masing tokoh yang dalam konteks bigdata disebut subjek," ujar Gumilar saat dihubungi merdeka.com, Minggu (21/5) malam.
Data tersebut diambil dari 1 Januari 2023 hingga 20 Mei 2023. Subjeknya yakni para tokoh Jawa Barat. Kandidat yang disebut bakal maju dalam Pilkada Jabar 2024.
Penelitian ini hanya mengambil sampel keterkenalan dan ketersukaan dalam perbincangan media sosial terhadap para tokoh tersebut.
Jumlah data terkumpul 40.234 data. Dari total jumlah netizen 35.805 yang tersebar di seluruh kab/kota provinsi Jawa Barat.
©2023 Merdeka.com
Hasilnya?
Hasilnya variabel keterkenalan:
Dedi Mulyadi: 35,3%
Ridwan Kamil: 33,9%
Moch Iriawan: 9,2%
Bima Arya: 5,7%
UU Ruzhanul: 4,1%
Desy Ratnasari: 3,6%
Ahmad Syaikhu: 2,6%
Deddy Mizwar: 1,6%
Ono Surono: 1,5 %
Saan Mustopa: 1,1%
Cucun Syamsurizal: 0,7%
Mulyadi: 0,5%
Taufik Hidayat: 0,2%
Hasilnya variabel ketersukaan:
Dedi Mulyadi: 36,6%
Ridwan Kamil: 32,7%
Moch Iriawan: 9,3%
Bima Arya: 5,3%
UU Ruzhanul: 4,4%
Desy Ratnasari: 3,4%
Ahmad Syaikhu: 2,4%
Deddy Mizwar: 1,5%
Ono Surono: 1,8%
Saan Mustopa: 1,1%
Cucun Syamsurizal: 0,8%
Mulyadi: 0,5%
Taufik Hidayat: 0,3%
Menurut Gumilar, dari 3 tokoh teratas dengan keterkenalan dan ketersukaan memang sudah dikenal luas publik Jawa Barat. Ridwan Kamil gubernur petahana, kemudian dua kader Gerindra, Dedi Mulyadi, Moch Iriawan.
"Sedangkan nomor urut tiga adalah Mochamad Iriawan (Iwan Bule) adalah mantan Penjabat Gubernur Jawa Barat 2018 yang juga mantan Kapolda Jabar yang kini menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra," ujar dia.
Dia menambahkan, perhelatan Pilkada Jabar masih cukup lama yaitu November 2024. Namun perbincangan di media sosial cukup ramai.
Termasuk dinamika di masing-masing partai politik masih cukup dinamis menjadi perbincangan.
Gumilar meyakini, hasil big data yang dimilikinya tak pernah jauh berbeda, bahkan kerap mirip dengan hasil survei yang dilakukan lembaga kredibel lainnya tentang popularitas dan elektabilitas calon.