Bima Arya anggap pamor Hatta-Zukifli belum bisa salip Amien Rais
Meski Hatta Radjasa dan Zulkifli Hasan ikut membesarkan PAN, Bima menganggap Amien Rais belum tergantikan.
Suasana persaingan menjelang kongres Partai Amanat Nasional digelar Bali pada Sabtu pekan ini makin terasa di kalangan dalam partai. Hal itu melejitkan dua nama kader, yakni calon petahana Hatta Radjasa dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan, buat memperebutkan jabatan Ketua Umum.
Politikus PAN sekaligus Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengakui aroma persaingan itu. Meski begitu, dia mengklaim hal itu tak bakal menggoyahkan ikatan kekerabatan dalam tubuh partai itu.
Bima meminta supaya persaingan memperebutkan jabatan Ketua Umum berjalan dengan jujur dan adil. Dia meminta supaya aksi saling memberi dukungan, seperti pendiri PAN Amien Rais mendukung Hatta jangan dianggap sebagai ancaman oleh kubu Zulkifli. Sebab dia meyakini keduanya adalah tokoh-tokoh ikut membesarkan PAN sampai hari ini.
"PAN diisi oleh kader-kader yang sangat rasional. Di dalamnya memang terjadi penokohan atas karisma personal bagi para tetuanya. Saya melihat di mana faktor karisma personal ini bahkan bisa memecah partai lain menjadi sempalan. Tapi di PAN, karisma Amien Rais malah membuat partai ini mempunyai keseimbangan," kata Bima Arya dalam acara dialog di Gedung Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS), Jakarta, Kamis (26/2).
Bima mengklaim kondisi internal PAN sudah makin membaik saat ini. Dia menyatakan hal itu bisa dilihat dari proses regenerasi kader partai berjalan. Dia juga menyatakan PAN merupakan partai sangat demokratis.
"PAN menunjukkan bahwa ada regenerasi dalam internalnya, di mana melalui jalur karir para kadernya bisa menapaki level politik hingga tataran atas. Saya mulai dari nol di PAN sejak awal masuk sebagai kader di Bandung," ujar Bima.