Blusukan ke Penggilingan, Ridwan Kamil Janji Bereskan Kali Mati yang Jadi Penyebab Banjir
Saat blusukan, dia menerima keluhan soal saluran got dan sungai yang tersumbat, sehingga kerap menyebabkan banjir di kawasan sekitar saat musim penghujan tiba.
Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil blusukan ke wilayah RW 05, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (2/11).
Saat blusukan, dia menerima keluhan soal saluran got dan sungai yang tersumbat, sehingga kerap menyebabkan banjir di kawasan sekitar saat musim penghujan tiba.
- Usai Banjir Bandang Terjang Lembah Anai, Begini Kondisi Terkini Jalur Alternatif Bukittinggi-Padang Lewat Malalak
- Banjir juga Terjang Sidrap, 2 Jembatan Putus dan Seorang Lansia Meninggal Dunia
- Kasad Jenderal Maruli Blak-blakan Janji Bantu Istri Lettu Agam Usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suaminya
- 8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara
"Saya berkeliling dan menyaksikan sendiri aliran sungai dan saluran air yang menjadi curhatan warga. Doakan saya terpilih, nanti saya kembali kemari dan membereskan hal-hal teknis terkait istilahnya kali mati ini,” ujar Ridwan Kamil.
"Di RW 05 ini, problem spesifiknya di kali mati. Tugas pemimpin itu membereskan masalah warga, dan setiap lokasi punya masalah berbeda," sambung dia.
Blusukan ke Kali Cakung dilakukan Ridwan Kamil dalam pekan yang sama setelah ia melakukan napak tilas ke tepian sungai Rasuna Epicentrum di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan, sebuah proyek yang ia tukangi sendiri saat ia masih aktif sebagai arsitek. Ia berhasil menyulap sungai yang kotor menjadi bersih, asri, dan bahkan menjadi salah satu spot menarik.
Kepada ratusan warga, Ridwan Kamil mengatakan dengan bekal pengalaman panjang, baik sebagai kepala daerah maupun sebagai pakar urban design, ia bisa segera menghadirkan solusi yang diidamkan warga.
"Saya pernah wali kota dan pernah gubernur, pernah jadi penasihat pak Sutiyoso, pak Fauzi Bowo. Orang yang berpengalaman, begitu dilantik enggak perlu banyak beradaptasi. Hari pertama sudah tahu yang perlu digarap dan langsung gaspol, kira-kira begitu," pungkas Ridwan Kamil.
Blusukan Tanpa Suswono
Calon Gubernur (Cagub) 01 Jakarta, Ridwan Kamil (RK) melakukan kampanye ke kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Kegiatan yang dilakukan pada hari kedua kampanye ini dilaksanakan secara belusukan secara sendiri.
Pria akrab disapa Bang Emil ini menjelaskan, alasan dirinya melakukan kampanye secara sendiri dan tidak bersama Suswono yang merupakan Cawagub.
Menurutnya, hal ini dilakukan karena melihat waktu masa kampanye yang tidak begitu lama atau hanya beberapa bulan saja untuk mempromosikan program kerjanya jika menang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Kita sengaja sendiri-sendiri, karena ngapain berdua-berdua, betul? Waktu hanya dua bulan, kalau selalu berdua, titiknya kan cuma X (satu titik)," kata RK kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/9).
"Kalau kita berpisah, titiknya 2X kan begitu. Kalikan sekian tahun, kita bisa lakukan perluasan jangkauan yang lebih baik," sambungnya.
Calon Gubernur (Cagub) 01 Jakarta, Ridwan Kamil (RK) melakukan kampanye kedua di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Kegiatan ini dilakukan dengan belusukan ke rumah-rumah warga.
"Alhamdulillah, di hari kedua kampanye, salah satu metode kampanye yang paling saya sukai adalah belusukan. Kenapa? Bertemu warga yang genuine, yang orisinil, menyampaikan dukungan, menyampaikan kritisinya, menyampaikan harapannya," kata pria akrab disapa Bang Emil di Jakarta, Kamis (26/9).
"Nah, di daerah Pancoran ini kita datangi, Alhamdulillah responnya baik, mudah-mudahan mewujud pada kemenangan pasangan RIDO," sambungnya.
Mantan Gubernur Jawa Barat ini menjelaskan, tujuan dirinya mendatangi rumah-rumah warga karena memang ia ingin belanja masalah. Seperti masih adanya banjir hingga sampah yang berada di tanah sengketa.
"Kemudian penghijauan saya lihat perlu ditingkatkan, 3-4 kali lipat. Nanti dari dana RW itulah salah satunya buat penghijauan, buat tukang kamannya, ibaratnya ya, yang ngurusin," jelasnya.
"Sehingga, kalau lima tahun pastikan lah, RW ini pasti berubah secara fisik, secara sosial, secara ekonomi, karena diberi anggaran dan belanjanya diatur sesuai kebutuhan dari RW tersebut," sambungnya.