Butuh Rp 15 M buat kampanye, Ahok minta partai cari dana sendiri
Butuh Rp 15 M buat kampanye, Ahok minta partai cari dana sendiri. Nilai itu, kata dia, belum pasti. Sebab, masih akan dikomunikasi dengan empat partai pengusung. Artinya, bisa saja dana yang dibutuhkan bertambah atau tetap.
Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat sudah punya konsep untuk menggalang dana kampanye di Pilgub DKI 2017. Salah satunya meniru cara kampanye Barack Obama saat Pilpres AS lalu yakni makan bersama partai pendukung.
Ahok, sapaan Basuki, memperkirakan untuk kampanye dirinya bersama Djarot nanti menghabiskan dana lebih kurang Rp 10 sampai Rp 15 miliar.
"Saya enggak tahu, kira-kira paling Rp 10-15 miliar cukup, pelatihan sama saksi," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/10).
Nilai itu, kata dia, belum pasti. Sebab, masih akan dikomunikasi dengan empat partai pengusung. Artinya, bisa saja dana yang dibutuhkan bertambah atau tetap.
"Kenapa saya belum tahu, karena kita belum tahu berapa saksi yang tidak mau dibayar. Terus saya tidak tahu partai-partai sepakat enggak," jelasnya.
Hanya saja, dia akan berkomunikasi dengan empat partai, bila ingin memberikan pelatihan untuk saksi, maka sebaiknya menggunakan dana sendiri.
"Pakai uang Anda sendiri dong. Misal PDIP, sudah melakukan pelatihan saksi, pakai uang dia. Dia menggerakkan anggota DPR-nya. Golkar sekarang juga mau gerakkan anggotanya dia di DPR termasuk DPRD, ya pakai uang dia dong. NasDem juga begitu, Hanura juga begitu. Nah makanya saya enggak tahu, saya enggak mau urusin pilkada lah, santai saja," bebernya.
Ditambahkannya pula, urusan dana kampanye yang dikeluarkan jangan dikaitkan dengan pemikiran akan balik modal di lima tahun kepemimpinan seorang gubernur. Buatnya, yang terpenting warga Jakarta khususnya masyarakat miskin taraf hidupnya lebih baik.
"Enggak ada balik modal lah ya. Kamu hatinya mau apa. Saya gak komentar, kamu tanya saja sama mereka. Kayak saya kamu tanya saya kenapa saya mau jadi pejabat, enggak mau kerja di luar gaji lebih besar. Kalau saya kerja di luar saya enggak bisa nolong orang miskin banyak," klaimnya.
"Kalau saya jadi pejabat seluruh Jakarta saya bisa jamin universal coverage, jadi kita nih penanggungan menyeluruh. Jaminan kesehatan menyeluruh, semesta. Siapapun sakit asal mau masuk kelas 3 asal masuk lewat puskesmas kami tanggung. Itu kamu enggak bisa dapet. Kamu bisa enggak kasih PSO bus Rp 3,2 triliun enggak ada. Saya bisa bantu orang Tangerang, Bekasi, Depok ke Jakarta Rp 3.500 supaya dia lepasin motor. Sekarang pegawai UMP enggak usah bayar asal daftar yang combo. Saya bisa beli bus yang banyak," jelasnya.
Sedangkan soal dana kampanye kandidat lawan, dia enggan mengomentari. "Saya enggak tahu, tanya sama beliau aja," pungkasnya.
Baca juga:
Tren menurun, Ahok bilang 'saya harus kerja lebih baik'
Kubu Ahok sebut elektabilitas Agus & Anies naik cuma euforia sesaat
Melatih relawan militan penangkal fitnah
Nasib Nusron & Teman Ahok, pendukung setia terhempas dari timses
Butuh 'malaikat' pembanding untuk naikkan elektabilitas Ahok
Cak Imin: Warga DKI yang salat subuh pakai doa Qunut pilih Agus
Ini seragam tacticool ala Agus Yudhoyono di Pilgub DKI
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 dianggap sebagai momen pemilihan yang menarik? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.