Cagub DKI 2017 tak ada kader partai bukti kaderisasi parpol melempem
Cagub DKI 2017 tak ada kader partai bukti kaderisasi parpol mlempem. Parpol nyaris tidak punya kader terbaik yang bisa dijual di Pilgub DKI sehingga harus menggandeng orang luar untuk turun gunung.
Pilgub DKI 2017 bakal berlangsung sengit. Hal ini ditandai dengan turun gunungnya para senior partai, seperti Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono dan Prabowo Subianto dalam menentukan para calon yang diusung.
Setelah melewati drama yang panjang, akhirnya ada 3 pasangan yang maju di Pilgub DKI 2017 mendatang. Ketiganya adalah pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat yang diusung gabungan PDIP, NasDem, Golkar dan Hanura.
Pasangan kedua yang mendaftar ke KPU DKI adalah Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Keduanya diusung oleh Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN.
Pasangan ketiga yang mendaftar adalah Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Duet pasangan ini diusung oleh dua partai, Gerindra dan PKS.
Meski dalam penentuannya sangat alot, namun dari tiga pasangan calon tersebut orang dijagokan sebagai gubernur tidak ada yang berasal dari kader partai. Ahok yang jadi petahana saat ini tidak masuk dalam partai apapun, begitu juga dengan Agus Harimurti dan Anies Baswedan.
Hal ini membuktikan bahwa partai politik dewasa ini sedang krisis kader. Mereka nyaris tidak punya kader terbaik yang bisa dijual di Pilgub DKI sehingga harus menggandeng orang luar untuk turun gunung.
Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti krisis kader bukan baru ini jasa terjadi. Selama ini parpol memang mengalami krisis kader yang bisa dijual ke publik.
"Calon tidak memiliki partai bukan soal yang baru, sepanjang yang saya tahu. Ini menunjukkan pada kita krisis kader di partai tak pernah diakui dan tak pernah diselesaikan," ujar Ray kepada merdeka.com, Sabtu (24/9).
Menurut Ray, kaderisasi partai politik seolah tidak berjalan. Hal ini terlihat ketika di Pilgub, parpol sibuk mencari ke sana-ke sini figur yang bisa dijual meski pun dari pihak luar.
"Ini karena kaderisasi tidak memang sungguh-sungguh di jalankan. Akhirnya itu yang terjadi," ucapnya.
Baca juga:
Materi tes cagub cawagub, dari wawancara sampai diskusi kelompok
Satu per satu cagub cawagub datang ke RSAL Mintohardjo tes psikologi
Ajak anak yatim makan-makan, Sandiaga bantah curi start kampanye
KPI ingatkan media supaya netral dalam pemberitaan Pilgub DKI
Demi Ahok, dua kader Demokrat ini ogah dukung Agus di Pilgub DKI
Selesai tes kesehatan, Anies bilang 'Alhamdulillah sehat terus'
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.