Cak Imin Anggap Elektabilitas Masih Rendah Jadi Motivasi Bekerja Keras, PKS Ogah Terbuai Angin Surga
Cak Imin optimis mesin politik PKB, PKS dan NasDem bergerak cepat efektif membalikkan hasil survei tersebut.
Cak Imin optimis mesin politik PKB, PKS dan NasDem bergerak cepat efektif membalikkan hasil survei tersebut.
Cak Imin Anggap Elektabilitas Masih Rendah Jadi Motivasi Bekerja Keras, PKS Ogah Terbuai Angin Surga
Bakal capres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku elektabilitasnya bersama Anies Baswedan yang masih rendah berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dijadikan motivitasi untuk bekerja keras.
Cak Imin optimis mesin politik PKB, PKS dan NasDem bergerak cepat efektif membalikkan hasil survei tersebut.
"InsyaAllah masih ada waktu untuk kita bekerja keras," kata Cak Imin di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (15/9).
- Elektabilitas Ganjar-Mahfud Paling Buncit, Ini Langkah yang Diambil PDIP
- Elektabilitas Anies-Cak Imin Urutan Buncit di Survei, Timnas AMIN Minta Bantuan Influencer
- MKMK Usut Dugaan Pelanggaran Etik Putusan MK, Berdampak ke Elektabilitas Prabowo-Gibran?
- Paloh Optimis NasDem Kantongi Suara Tinggi dari Masyarakat Banten di 2024
Cak Imin mengatakan bahwa setiap masing-masing partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan sudah mempunyai rencana hingga design untuk mengembalikan hasil survei setelah itu tinggal sinkronisasi.
Sementara itu PKS tak mau ambil pusing terkait dengan hasil survei SMRC tersebut.
Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, PKS bersama PKB dan NasDem mau bekerja untuk memenangkan pasangan Anies-Cak Imin tanpa menggubris hasil survei.
"Kita tidak mau angin surga. Kita mau kerja. Kita lihat, apapun yang disurvei orang biarkanlah, lakukan dan putuskan," kata Aboe.
PKS tetap bersabar dan menunggu hasil terbaru survei setelah deklarasi pasangan Anies-Cak Imin (Amin) dilakukannya partai berlambang logo bulat disertai bulan sabit dan padi tersebut.
Hasil Survei SMRC 3 Pasangan Capres
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar yang baru dideklarasikan. Survei digelar pada 5 September melalui telepon setelah Anies-Cak Imin dideklarasikan pada 2 September.
Saat Anies-Cak Imin dihadapkan dengan Ganjar Pranowo yang dipasangkan dengan Ridwan Kamil, serta Prabowo Subianto yang dipasangkan dengan Erick Thohir.
Hasilnya, elektabilitas Anies-Cak Imin hanya 16,5 persen. Ganjar-RK unggul dengan angka 35,4 persen dan Prabowo-ET sebagai runner-up dengan elektabilitas 31,7 persen. Responden yang belum menjawab 16,4 persen
endiri SMRC Saiful Mujani menjelaskan, tidak dapat disimpulkan apakah Anies-Cak Imin mendapatkan respon positif atau negatif setelah dideklarasikan. Karena tidak ada data duet itu sebelumnya.
Hanya saja dalam survei individual, elektabilitas Anies mencapai 20 persen. Maka ketika berpasangan dengan Cak Imin memperlihatkan belum ada kenaikan.
"Artinya, ketika Anies berpasangan dengan Muhaimin, data ini menunjukkan suara Anies belum mengalami kenaikan," kata Saiful dalam keterangannya, Kamis (14/9).
Dia menjelaskan, selama Anies didukung NasDem, PKS dan PKB, suaranya ketika dijumlahkan mencapai 20 persen. Ketika dipasangkan dengan Cak Imin hanya 16 persen mencerminkan dukungan itu hanya berasal dari kekuatan dari NasDem dan PKB saja, atau NasDem dan PKS saja.
Artinya, Anies tidak atau kurang memiliki pemilih independen karena hanya berasal dari partai pengusung. Anies tidak memberikan efek ekor jas kepada partai pengusungnya.
"Kalau menurun, saya tidak bisa bilang begitu. Tapi setidak-tidaknya (data ini menunjukkan) tidak meningkat. Ini reaksi publik beberapa hari setelah deklarasi Anies-Muhaimin. Harapan bahwa suara pasangan ini akan meningkat paska deklarasi belum terjadi. Kalau kita berpikir positif, mungkin karena mesin politiknya belum panas dan pemilih butuh waktu untuk antri masuk ke kotak Anies-Muhaimin," kata Saiful.
SMRC menggelar survei melalui wawancara telepon pada 5-8 September 2023. Pemilihan sampel menggunakan metode random digit dialing. Dengan teknik itu diambil sampel sebanyak 1212 responden.
Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.