Cak Imin Klaim Pasangan AMIN Paling Miskin Tapi Justru Menguntungkan, Kok Bisa?

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut satu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku sebagai pasangan calon termiskin bersama Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Untuk itu, pasangan AMIN (Anies-Muhaimin) tak akan mudah diintervensi dalam mengambil kebijakan kelak oleh pemilik modal. Cak Imin menyebut, kepemilikan hartanya dan Anies kalah dengan dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) lain.

Sehingga, dia mengklaim sebagai pasangan Pilpres 2024 paling miskin. Selain itu, Cak Imin blak-blakan bahwa logistik mereka kalah banyak dari Paslon Pilpres lainnya.

“Saya dan Mas Anies calon paling miskin, pasangan paling pas-pasan. Ketika ditanya wartawan, ‘Logistiknya kalah banyak'. Saya jawab, ‘Bukannya dari dulu partai NU (Nahdlatul Ulama), PKB dari dulu pas-pasan'," 

ungkapnya, Selasa (28/11).

merdeka.com

Meski demikian, dia tak menganggap hal itu sebagai persoalan besar. Dia justru menilai situasi ini adalah hal yang menguntungkan. Sebab, jika menang kontestasi, dia memastikan akan menjalankan pemerintahan yang berdasarkan pada kepentingan rakyat, bukan pemilik modal.

"Kalau menang tidak bisa didikte oleh siapa pun. Tapi bergerak dan berjuang berdasarkan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah dan mandat sejarah perjuangan politik Ahlussunnah Wal Jamaah," 

tegasnya.

merdeka.com

Tak hanya itu, putra KH Muhammad Iskandar itu mengklaim hasil survei internal telah menunjukkan peningkatan elektabilitasnya. Menurutnya, tingkat elektoralnya seimbang dengan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Dia mengungkapkan, hal itu tak lepas dari dukungan berbagai organisasi Islam di Indonesia. "Alhamdulilah itu teman-teman organisasi Islam dari Aceh sampai Papua, NU, Muhammadiyah, gerakan-gerakan mahasiswa muslim semuanya kompak,” ujarnya.

Sebelumnya, Cak Imin bersama Anies Baswedan mengaku mempunyai program khusus untuk perempuan. Di antaranya, tunjangan ibu hamil dan bantuan modal usaha.

"Perempuan penyangga ekonomi keluarga, perempuan hamil yang miskin harus jadi tanggungjawab negara. Sehingga anak sejak usia nol, begitu dinyatakan positif, disitu mulai dipersiapkan, yang miskin - miskin jangan sampai ada orang hamil melahirkan anak, miskin lagi," ungkapnya.

"Perempuan penyangga ekonomi keluarga diberi akses permodalan dan perempuan yang menjadi guru-guru menpadatkan fasilitas yang memadahi," katanya.