Cak Imin sebut revolusi mental masih jiplak pemerintahan sebelumnya
"Terserah presiden, mau reshuffle mau kagak kewenangan beliau," kata Cak Imin.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar tak ambil pusing dengan isu reshuffle. Bagi PKB yang penting saat ini ialah menyelamatkan perekonomian dengan revolusi anggaran.
Menurut pria yang biasa disapa Cak Imin itu, selama ini perekonomian tetap terpuruk karena revolusi mental mencontoh program pemerintah sebelumnya.
"Terserah presiden, mau reshuffle mau kagak kewenangan beliau. Tapi yang penting politik anggaran kita harus direvolusi mental. Perencanaan revolusi mental ini masih perencanaan copy paste dari pemerintahan-pemerintahan sebelumnya. Mbulet. Belum ada perencanaan yang baik," kata Cak Imin di Kantor DPP Partai PKB, Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (7/7).
Menurut Cak Imin, mendirikan pemerintahan yang efektif adalah cita-cita PKB. Di tengah posisi ekonomi Indonesia yang tengah buruk ini, PKB berharap agar Presiden Jokowi ini bisa cepat merecovery keadaan dengan baik.
"Misalnya APBN kita ini memang besar tapi penggelontorannya belum konkret. Mbulet di kementerian dan lembaga dalam angka, istilah Pak Jokowi itu rezim akuntansi. Bukan rezim implementasi anggaran," tegasnya.
Di sisi lain PKB berharap publik turut mengritik pemerintahan saat ini. Meski begitu publik juga bertanggungjawab untuk membantu memaksimalkan kondisi perekonomian Indonesia. Menurut Cak Imin, kekuatan terbesar negara ada pada rakyatnya.
"Sejak demokrasi ini pemerintah bukan segala-galanya. Pemerintah hanyalah fasilitator, pemerintah hanya melanjutkan dari apa yang tumbuh dan berkembang di masyarakat," pungkasnya.