Cara TIM Anies-Muhaimin Dalami Peretasan DPT Pemilu 2024 dari Situs KPU
Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah menginvestigasi kasus dugaan kebocoran data pemilih 2024.
Akibat peretasan oleh hacker 'Jimbo' data pemilih bocor.
Cara TIM Anies-Muhaimin Dalami Peretasan DPT Pemilu 2024 dari Situs KPU
Pasangan capres dan cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menugaskan Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN untuk ikut mendalami dugaan situs kpu.go.id diretas dan membobol data daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024.
- Kasus Dugaan Bunuh Diri Nasabah Pinjol AdaKami Temui Titik Terang, Begini Hasil Investigasi Polisi
- Komisi III Minta Kejagun Tak Terlena dengan Hasil Survei
- Detik-Detik TNI Tangkap Paspampres Culik Aniaya Imam Masykur
- Panji Gumilang Tersangka, Kemenag Investigasi Dugaan Korupsi Dana BOS dan Zakat Ponpes Al-Zaytun
Menurut Juru Bicara (Jubir) Timnas AMIN, Usamah Abdul Aziz pihaknya tengah dalam proses pengecekan terhadap kebenaran informasi tersebut. AMIN, kata dia tidak mau mengeklaim dini ihwal kasus itu.
"Masih dalam proses pengecekan karena kemarin itu kita baru saja dapat informasinya. Sekarang masih didalami, karena terlalu dini kalau kita terlalu segera merespon. Kita perlu mendalami dulu sih seperti apa isunya dan seperti apa fakta yang ada di lapangan," kata Usamah di Rumah Perubahan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023).
Usamah menyampaikan, dalam proses pendalaman, pihaknya melibatkan semua struktur yang ada di Timnas AMIN yang mengerti masalah informasi dan teknologi (IT). Dia menyebut, Timnas AMIN punya banyak ahli IT.
"Di kedeputian, di co-kapten, di timnas itu kita punya banyak sekali ahli-ahli IT yang bisa mendalami hal-hal itu," kata dia.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah menginvestigasi kasus dugaan kebocoran data pemilih 2024. Hal ini menyikapi klaim hacker "Jimbo" yang mengaku telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data daftar pemilih tetap (DPT) dari situs tersebut.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari menyatakan, pihaknya baru mengetahui informasi peretasan tersebut dari pemberitaan di sejumlah media online. Saat ini, KPU bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) tengah menyelidiki dugaan peretasan tersebut.
"Kami masih memastikan apakah informasi itu benar atau tidak. Kami bekerja sama dengan tim yang selama ini sudah ada, yaitu tim dari KPU, tim dari BSSN, kemudian dari tim Cyber Crime Mabes Polri, dan juga BIN, dan Kemenkominfo. Ini tim sedang kerja untuk memastikan kebenaran informasi tersebut," ujar Hasyim saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Dia memastikan bahwa tim yang menangani IT KPU di dalamnya ada unsur kepolisian. Sehingga nanti setelah ditemukan bukti pidana dalam kasus peretasan tersebut, Polri akan langsung menindaklanjutinya dengan penegakan hukum.
"Nanti kalau indikasi-indikasi sudah jelas tentu ada tindakan-tindakan lanjutan. Tapi yang paling penting sekarang sedang diperiksa, sedang dicek, sedang dilacak kebenaran informasi tersebut," ucap Hasyim.