Komisi VII DPR soal Pertamina Sewa Kantor Pusat Rp328 Miliar di Gambir: Jangan-Jangan Ada Main
Mulyanto heran kenapa Pertamina yang punya banyak aset harus menyewa gedung kantor pusat. Padahal bisa membangun sendiri gedung perkantoran.
Komisi VII DPR soal Pertamina Sewa Kantor Pusat Rp328 Miliar di Gambir: Jangan-Jangan Ada Main
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mempertanyakan alasan PT Pertamina menyewa gedung untuk kantor pusat di Gambir, Jakarta Pusat. Mulyanto heran kenapa Pertamina yang punya banyak aset harus menyewa gedung kantor pusat. Padahal bisa membangun sendiri gedung perkantoran.
Politikus PKS ini mengatakan, belum tahu gedung milik siapa yang disewa Pertamina. Ia duga ada main belakang.
"Yang sekarang saya belum tahu, apakah jangan-jangan ada main, orang disewa gitu akhirnya boros," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/7).
Mulyanto mengaku bingung kenapa Pertamina harus menyewa gedung. Aset-aset Pertamina banyak di Jakarta. Menurutnya, Pertamina bisa membangun gedung sendiri.
"Saya juga bingung ya harusnya kan banyak aset-aset Pertamina di sini, gedung aja kok sampai sewa ya. Sampai saat ini enggak ada kabar ya terbesit informasi gangguan gangguan ya. Pertamina masih sehat-sehat terus," jelasnya.
Mulyanto mengaku bakal menanyakan kepada Pertamina persoalan sewa gedung kepada Dirut Pertamina saat rapat.
"Mungkin nanti saya singgung ya saya tanya saat RDP bu gimana ini gedung punya siapa uang Rp300 M, ini bangun sendiri saja. Kayak kita dari pada kontrak beli saja kita cicil."
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto.
merdeka.com
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok menyebut bahwa selama ini di Jakarta Pertamina menyewa kantor di atas lahan seluas 92 ribu meter persegi. Kantor ini yang menjadi kantor pusat Pertamina ada di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.
"Nilai sewanya Rp328 miliar per tahun. Jadi, juga tidak murah."
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama.
merdeka.com